Prakiraan Cuaca
Info Peringatan Dini Senin, 1 Mei 2023, BMKG: 28 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Simak peringatan dini dari BMKG Senin, 1 Mei 2023, 28 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, angin kencang.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok, Senin 1 Mei 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan laporan dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 28 wilayah di Indonesia.
Hujan disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di 3 wilayah berikut ini.
Sementara 25 wilayah lainnya akan mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Sirkulasi siklonik akan mempengaruhi cuaca di beberapa wilayah tersebut.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi 30 April 2023: Samudra Hindia Selatan Jawa Capai 4 Meter
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada Hujan Lebat Terjadi di 26 Wilayah pada Minggu 30 April 2023
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Nusa Tenggara Barat
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Samudra Hindia Selatan Jawa pada Minggu, 30 April 2023
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Sabtu 29 April 2023: Samudra Hindia Selatan Jawa Capai 4 Meter
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG turut melaporkan Sirkulasi Siklonik yang terpantau di perairan utara Kalimantan Barat, di perairan selatan Jawa Barat-Jawa Tengah, dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Kondisi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang ddi Kalimantan Barat, di Laut Natuna, di Jawa bagian selatan, dan di Maluku Utara.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang dari Sumatera Barat hingga Riau, dari Jambi hingga Bangka Belitung, dari Bengkulu hingga Sumatera Selatan, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, di Sulawesi bagian tengah, di NTB, dan di Papua Barat.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau terjadi di Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa dan di Samudra Pasifik timur Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.