Senin, 1 September 2025

Prabowo Mengaku Contoh Harvard University untuk Syarat Masuk S-1 Unhan RI

Dalam kesempatan tersebut Prabowo mengatakan bahwa membangun negara harus menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Ist
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023). 

Dalam kesempatan tersebut Prabowo mengatakan bahwa membangun negara harus menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Ia pun menceritakan proses yang ditempuhnya untuk mengadakan program studi (prodi) baru di Universitas Pertahanan (Unhan) RI. 

Saat menyadari jenjang S-1 belum ada di Unhan RI, dirinya terpikir untuk membuka prodi yang berkaitan dengan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

"Saya lihat ada Universitas Pertahanan kemudian saya lihat belum ada S-1. Kemudian saya terngiang-ngiang ini, 'STEM STEM STEM' jadi saya minta izin presiden," ujar Prabowo

"Presiden izinkan saya bikin fakultas baru. Pertama Kedokteran, Farmasi, Teknik, Matematik Fisika Biologi Kimia jadi STEM," sambungnya. 

Setelah mendapat restu presiden, syarat masuk fakultas baru itu kemudian dibuat Prabowo mengikuti standar masuk Harvard University. Para calon mahasiswa, lanjutnya, harus memiliki IQ 120 dengan rekam jejak nilai fisika dan matematika 9 selama duduk di bangku SMA. 

"Saya pasang standar masuk IQ harus 120 saya nyontek dari mana. Saya nyontek dari Harvard. Standar Harvard jadi Universitas Pertahanan Indonesia standar masuknya Harvard University," katanya.

Baca juga: Pengamat: Prabowo Bakal Sulit Dulang Suara Jika Pilih Airlangga atau Cak Imin Sebagai Cawapres

Ia mengatakan syarat ketat itu mutlak harus dipenuhi jika ingin melahirkan SDM unggul. Sebab menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara maju, jika anak bangsanya kompeten di bidang STEM.

"Saya diskusi sama presiden. Presiden bilang, 'Silahkan SDM', dan saya bikin daftar tidak boleh dipungut biaya, tidak ada surat-surat rekomendasi," jelas Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra itu memandang saat ini ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih rendah dengan lulusan hanya berkisar 206.000 orang. Angka ini jauh berada dibawah Tiongkok yang melahirkan nyaris lima juta sarjana bidang STEM setiap tahunnya. 

"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok itu, sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut revolusi STEM," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga membanggakan kecermelangan The Founding Fathers Indonesia atas ideologi Pancasila yang dapat mempersatukan ras, suku, agama, bahasa dan adat yang beragam menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kecermelangan kedua founding fathers kita menggagas Pancasila dasar negara yang bisa mempersatukan semua suku bahasa adat daerah yang berbeda-beda ini juga menurut saya tanpa ada Pancasila, Republik Indonesia bisa terancam. Pancasila yang mempersatukan kita,” ujar Prabowo.

Prabowo menggarisbawahi saat ini ketidakpastian global kian tidak menentu Indonesia tidak boleh goyah dan justru harus semakin kuat.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan