Senin, 1 September 2025

Sejarah Kota Jakarta, Memperingati HUT ke-496 Jakarta pada 22 Juni 2023

HUT Kota Jakarta ke-496 2023 diperingati pada 22 Juni 2023, berikut ini sejarah Kota Jakarta yang sebelumnya bernama Batavia hingga Jayakarta.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Foto udara pemandangan kota Jakarta, Selasa (25/1/2022) - HUT Kota Jakarta ke-496 2023 diperingati pada 22 Juni 2023, berikut ini sejarah Kota Jakarta yang sebelumnya bernama Batavia hingga Jayakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta diperingati setiap 22 Juni tiap tahunnya.

Tahun ini, perayaan HUT Kota Jakarta ke-496 jatuh pada hari Kamis, 22 Juni 2023.

Jakarta merupakan kota terkenal di Indonesia dan menjadi Ibu Kota Indonesia.

Dalam perayaannya ke-496 ini, HUT Kota Jakarta 2023 mengusung tema 'Jadi Karya untuk Nusantara'.

Hal itu sebagai amplifikasi slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia dan bermakna akan kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia.

Logo HUT Jakarta 2023 (1)
Logo HUT Jakarta 2023

Baca juga: Data Center EDGE1 di Tengah Kota Jakarta Kini Gunakan Energi Terbarukan dari PLN

Sejarah Kota Jakarta

Dikutip dari laman jakarta.go.id, sejarah Kota Jakarta ini bermula sekitar 500 tahun yang lalu dari sebuah pelabuhan kecildi estuari sungai Ciliwung.

Seiring berjalannya waktu, tempat tersebut berganti menjadi pusat perdagangan yang terkenal di dunia dan sebagai tempat pertemuan dari para pedagang berbagai negara.

Hal itu dapat ditemukan dibeberapa prasasti peninggalan di sekitar pelabuhan sungai Ciliwung.

Dalam catatan para pengembara Eropa abad ke-16, dulunya Jakarta ini disebut dengan Kalapa, pelabuhan utama Kerajaan Sunda.

Pada 22 Juni 1527, pelabuhan utama Kerajaan Sunda tersebut diserang oleh Pangeran Fatahillah dan mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta.

Kemudian, pada abad yang sama VOC Belanda mengambil alih kekuasaan Jayakarta dan mengganti nama itu menjadi Batavia.

Nama Batavia pun diambil dari nenek moyang bangsa Belanda, yakni Batavieren.

Hal itu membuat letak geografis Batavia serupa dengan negara Belanda, sehingga pemerintah kolonial Belanda membangun kota dengan kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir, dan mendirikan pusat pemerintahan serta memindahkan ke daratan yang lebih tinggi dengan nama Weltevreden.

Nama Batavia pun semakin terkenal dan menjadi pusat pergerakan nasional pada abad ke-20.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan