Rocky Gerung dan Kontroversinya
PDIP Bantah Sengaja Adang Rocky Gerung di Yogyakarta
Hasto Kristiyanto membantah partainya sengaja mengadang akademisi Rocky Gerung saat ingin bertemu mahasiswa di Yogyakarta.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
"Kita tetap perlu menempatkan organ-organ relawan dalam posisinya. Yakni menjaga demokrasi yang mana salah satu pilarnya adalah kemauan melakukan kritik, disamping dukungan," kata Ray.
"Kelompok-kelompok yang menamakan diri sebagai relawan ini, alergi pada kritik dan sangat suka pada puja puji. Makanya mereka lebih tepat disebut sebagai loyalis, atau bahkan kelompok pembela," sambungnya.
Seturut dengan itu, kehadiran mereka kata Ray, nampak hanya pada urusan soal bagi-bagi jabatan, dan pembelaan pada figur Jokowi.
"Mereka tak terlihat menelaah apa subtansi kritik yang disampaikan. Mereka tidak hadir saat dimana visi-misi Jokowi dilihat tidak sesuai dengan faktanya," kata Ray.
"Mereka seperti enggan turut dalam upaya mendorong apa yang mesti dilakukan dan ditinggalkan oleh Jokowi. Soal revisi UU KPK misalnya, yang ditolak banyak pihak, malah mereka diam. Dan banyak kasus lainnya," tegas Ray.
Baca juga: Alasan Bareskrim Ambil Alih 13 Laporan dan 2 Pengaduan soal Rocky Gerung, Buntut Diduga Hina Jokowi
Sebelumnya, Rocky Gerung menuding PDIP menghalangi dirinya bertemu dengan mahasiswa di Yogyakarta.
"Yang menggemparkan kemarin di Yogya itu saya dihalangi untuk bertemu kurang lebih 1.000-1.500 mahasiswa. Justru itu dihalangi oleh PDIP," kata Rocky dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat.
Menurut Rocky, partai besutan Megawati Soekarnoputri tak perlu menghalanginya untuk berbicara dengan mahasiswa.
"Saya merasa buat apa kalian menghalangi saya, toh kalian partai, kalian punya kekuatan untuk mengubah UU, silakan ubah UU di DPR," ujarnya.
Dia pun menyayangkan adanya penghalangan tersebut lantaran dirinya mengajar di Sekolah Megawati.
"Padahal saya bertahun-tahun mengajar di Sekolah Megawati itu tentang pikiran bangsa," ucap Rocky.
"Jadi kalau saya mau terangkan soal pikiran bangsa tapi dihalangi oleh partai bagaimana saya mengajar tentang pikiran bangsa," sambungnya.
Rocky menjelaskan dirinya tak bermaksud menghina Jokowi sebagai individu, melainkan pada jabatannya sebagai presiden.
"Karena itu saya kira Pak Jokowi juga mengerti. Itu yang menyebabkan Pak Jokowi tidak mau melaporkan saya," ungkapnya.
Baca juga: Poin-poin Klarifikasi Rocky Gerung, Minta Maaf, tapi Bukan ke Jokowi hingga Singgung Sikap Moeldoko
Dia menerangkan dirinya mengkritisi Presiden Jokowi terkait kebijakan pemerintah mengenai UU Omnibus Law.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.