Pilpres 2024
Ungkit Luka saat Gus Dur Dikudeta, Yenny Wahid Sulit Dukung Prabowo jika Cak Imin Cawapresnya
Konflik masa lalu Gus Dur dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membuat Yenny Wahid sulit mendukung Prabowo Subianto jika cawapresnya Cak Imin.
Konflik Masa Lalu Cak Imin dan Gus Dur
Perselisihan kubu Gus Dur dan Cak Imin di PKB bermula pada 2005 silam.
Kala itu, Cak Imin terpilih sebagai Ketua Umum PKB melalui muktamar.
Sedangkan Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syura PKB.
Karena dinilai kerap mendekati pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu, Cak Imin akhirnya diberhentikan oleh Gus Dur.
Menurut Gus Dur, Cak Imin tak mengikuti langkah PKB sebagai partai oposisi.
Akibat keputusan itu, PKB terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin.
Dua kubu PKB itu lantas menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) masing-masing.
Kubu Gus Dur menggelar MLB di Ponpes Al-Asshriyah, Parung, Bogor, pada 30 April hingga 1 Mei 2008.
Sedangkan kubu Cak Imin menggelar MLB satu hari setelahnya, pada 2 sampai 4 Mei 2008 di Hotel Mercure Ancol.
Meski terpecah, PKB tetap lolos sebagai partai peserta Pemilu 2009.
Baca juga: Cak Imin: PKB Warisan Kiai, Saya Wajib Menjaga dan Merawatnya
Pada Mei 2008, Cak Imin akhirnya memecat Yenny Wahid sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB.
Kala itu, Yenny Wahid dianggap melakukan tindakan indisipliner dan mengancam keutuhan partai.
Kedua kubu lantas saling menggugat ke pengadilan.
Namun pada 19 Juli 2008, Mahkamah Agung memenangkan kubu Cak Imin.
PKB kubu Gus Dur pun tersingkir.
Yenny lantas membentuk Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), gabungan dari Partai Kedaulatan Bangsa dan Partai Indonesia Baru.
Akan tetapi, partai yang dideklarasikan pada 12 Juli 2012 itu gagal lolos sebagai peserta pemilu 2014.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.