Miss Universe Indonesia Dilecehkan
Organisasi Miss Universe Putus Kontrak MUID buntut Kasus Pelecehan Seksual saat Body Checking
Miss Universe Organization (MUO) telah memutuskan menghentikan kerja samanya dengan PT Capella Swastika Karya.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Miss Universe Organization (MUO) memutuskan menghentikan kerja samanya dengan PT Capella Swastika Karya dan direkturnya Poppy Capella, pemegang frenchisee Miss Universe Indonesia (MUID).
Hal tersebut lantaran imbas dari kasus body checking Miss Universe Indonesia 2023 yang belakang ini viral.
Di mana, para finalis Miss Universe Indonesia diduga diminta untuk foto tanpa busana dengan alasan body checking.
Padahal, sebelumnya, body checking tersebut tidak ada dalam rundown acara.
Pemutusan kontrak tersebut diumumkan melalui akun Instagram Miss Universe Organization @missuniverse pada Sabtu (12/8/2023).
“Mengingat apa yang telah kami pelajari terjadi di Miss Universe Indonesia, menjadi jelas bahwa waralaba ini tidak memenuhi standar merek, etika, atau harapan kami sebagaimana diuraikan dalam buku panduan waralaba dan kode etik kami." tulis Miss Universe Organization.
"Menyediakan tempat yang aman bagi wanita adalah prioritas utama Organisasi Miss Universe, dan acara di kontes khusus ini sangat bertentangan dengan semua yang kami perjuangkan sebagai sebuah organisasi.” imbuh Miss Universe Organization.
Baca juga: Polisi Cek CCTV Lokasi Body Checking Miss Universe Indonesia: Menurut Panitia dalam Keadaan Mati
Sebagai informasi, ajang Miss Universe Indonesia 2023 telah rampung dilaksanakan pada Kamis (3/8/2023) lalu, dengan pemenang Fabienne Nicole Groneveld perwakilan DKI Jakarta.
Meskipun sudah selesai, ajang Miss Universe Indonesia 2023 meninggalkan berbagai polemik, salah satunya yakni kontroversi mengenai body checking tersebut.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sudah menerima laporan dari satu finalis Miss Universe Indonesia 2023 berinisial N terkait dugaan pelecehan seksual.
Organisasi Miss Universe Nyatakan PT Capella Swastika Menyalahi Aturan Body Checking

Miss Universe menyatakan, bahwa Miss Universe Indonesia Organization di bawah PT Capella Swastika Karya telah menyalahi aturan body checking yang tidak tertera pada panduan penyelenggaraan Miss Universe di tingkat nasional.
“Kami juga sedang mengevaluasi perjanjian waralaba kami saat ini serta kebijakan dan prosedur kami untuk mencegah jenis perilaku ini terjadi dan untuk memastikan bahwa acara mendatang di seluruh dunia tetap berada dalam standar merek yang telah kami tetapkan untuk semua waralaba internasional kami."
"Kami juga ingin memperjelas bahwa tidak ada pengukuran seperti tinggi, berat, atau dimensi tubuh yang diperlukan untuk mengikuti kontes Miss Universe di seluruh dunia.” tulis Miss Universe Organization
Selain itu, dipastikan pula PT Capella Swastika Karya dan prinsipalnya tidak akan maju dengan Miss Universe Malaysia 2023.
Serta tidak diberikan kontrak tambahan dalam organisasi Miss Universe.
"Kami akan membatalkan Miss Universe Malaysia 2023, dan akan mengatur pemegang gelar Indonesia 2023 untuk bersaing di kontes Miss Universe tahun ini,” tulis Miss Universe Organization.
Organisasi Miss Universe Minta Maaf

Atas hal yang terjadi, Organisasi Miss Universe pun meminta maaf kepada seluruh finalis Miss Universe Indonesia atas kejadian tersebut.
Organisasi Miss Universe juga berterima kasih atas keberanian para korban bersuara atas apa yang dirasakan mereka.
Oleh karenanya, Organisasi Miss Universe berjanji akan melakukan perbaikan imbas peristiwa memalukan tersebut
"Kepada para wanita yang maju dari kontes Indonesia - kami mohon maaf karena ini adalah pengalaman Anda dengan organisasi kami."
"Kami menghargai keberanian Anda untuk berbicara, dan kami berjanji untuk melakukan yang lebih baik di masa depan.” tutup Miss Universe Organization dalam unggahannya di Instagram.
Kronologi Versi Pelapor

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan kronologi dugaan pelecehan finalis Miss Universe Indonesia versi pelapor.
Dijelaskan Hengki, kejadian tersebut berawal saat para finalis melakukan karantina selama dua pekan di salah satu hotel di Jakarta.
Kemudian, tiba-tiba panitia menggelar body checking di tempat yang disebutkan cukup terbuka.
Di mana, agenda tersebut sebelumnya tidak ada dalam daftar kegiatan.
"Kemudian, tiba-tiba dilakukan body checking yang sebenarnya tidak ada dalam rundown-nya. Tempatnya juga sedikit terbuka," ungkap Hengki, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (11/8/2023)
Baca juga: Dukung 3 Finalis Miss Universe Speak Up soal Pelecehan, Celine Evangelista: Tegakkan Keadilan
Di sana, para korban merasa dipaksa untuk membuka baju, kemudian difoto.
"Para korban merasa dipaksa untuk melepas bajunya, kemudian difoto bukan oleh ahli medis maupun orang-orang yang berkapasitas," tuturnya.
Bahkan, saat itu ada lawan jenis juga yang berada di tempat body checking.
Oleh karenanya, finalis Miss Universe Indonesia 2023 membuat laporan ke Polda Metro Jaya akibat dugaan pelecehan seksual yang dialaminya dalam proses penyelenggaraan ajang itu.
Selain itu, pelapor yakni finalis dan kuasa hukumnya melaporkan organisasi penyelenggara Miss Universe Indonesia, PT Capella Swastika.
Provincial Director Tak Tahu Ada Body Checking

Kuasa hukum korban, Melisa Anggraini mengatakan, peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi pada 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum grand final Miss Universe Indonesia.
"Kejadian pada tanggal 1 Agustus 2023 menjelang grand final, dua hari menjelang grand final," kata Melissa saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Dijelaskan oleh Melissa, sesi body checking itu tidak ada di dalam rundown acara.
Bahkan, Provincial Director (PD) tidak mengetahui adanya sesi body checking tersebut.
"Di mana bahkan PD saja ini tidak diberitahu terkait adanya body checking, gitu," ujar dia.
Awal Kasus

Isu mengenai sesi foto telanjang tersebut pertama kali diungkap oleh Province Director, Sally Giovanny.
Di mana, pemilik Batik Trusmi ini menungkapkan ada sesi bahwa para finalis harus menanggalkan pakaian mereka di hadapan para penilai dan harus difoto.
Para finalis pun khawatir jika foto-foto mereka tersebar dan nantinya akan disalahgunakan.
"Selamat sore saya dapat kabar anak2 body check disuruh telanjang tapi difoto."
"Apa diperbolehkan? Ini melanggar aturan loh, kalau ternyata disebarluaskan gimana?" tulis Sally Giovanny di Instagram, Jumat 4 Agustus 2023.
Unggahan ini lalu direspons oleh Rizky Ananda Musa yang juga menjadi Province Director dari Jawa Barat.
"Ingat Allah ngga tidur, karma berlaku...Anak2 kurang tidur, makan telat, minum susah, dibentak2, di foto telanjang, ditelantarkan, sampai beberapa anak sampai masuk IGD," tulis Rizky Ananda Musa.
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.