Pelajar Asal Indonesia Kembangkan Software untuk Nelayan Berlayar Tanpa Solar
Siswa Jakarta Intercultural School (JIS) Jefferson Sunjoto mengembangkan perangkat lunak atau software yang memadukan tenaga angin dan tenaga surya.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
"Uang yang dikeluarkan untuk membeli solar diperkirakan lebih dari 4 ribu dolar setahun. Sementara kecepatan kapal hanya 9-30 knot atau 10-35 Mph," tutur anak dari pasangan Soeharto Sunjoto dan Deswita ini.
Melihat keunggulan dari kapal bertenaga angin dan surya itu, Jeff bersemangat untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam bentuk nyata. Ia akan mencoba pada perahu nelayan dengan ukuran 5 kali 6 meter.
Termasuk pemasangan solar panel dari bahan tahan air laut yang mampu menyimpan energi dalam 2 baterai dengan daya 2,2 kwh yang bertahan hingga 5 jam. Daya baterai bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.
"Baterai hanya dipakai untuk keadaan darurat saja. Karena energi sepenuhnya memanfaatkan tenaga angin," tutur anak sulung dari tiga bersaudara itu.
Dalam penelitiannya, Jeff dibantu guru-guru saat mengukur kekuatan angin dan pembuatan panel solar.
Indonesia Dorong Diplomasi Lingkungan di Forum INC Jenewa untuk Akhiri Polusi Plastik |
![]() |
---|
Jordi Amat Sebut Rumput Lapangan Stadion JIS Gampang Copot |
![]() |
---|
Persija vs Persib Berpeluang Digelar di JIS, Ferry: Harap Jakmania Tertib |
![]() |
---|
Jordi Amat Siap Redam Hokky Caraka di JIS: “Tiga Poin untuk The Jakmania” |
![]() |
---|
Jordi Amat Mengaku Sedikit Gugup Jelang Tampil Perdana Bela Persija di Super League 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.