Kamis, 4 September 2025

Bentara Budaya Art Gallery Resmi Dibuka, Dilengkapi Fasilitas Modern dan Sistem Keamanan

Memasuki usia ke-41 tahun, Bentara Budaya mengembangkan Art Gallery di Menara Kompas yang dilengkapi fasilitas modern.

Editor: Tiara Shelavie
Dok. Corporate Communication Kompas Gramedia
Peresmian Bentara Budaya Art Gallery. Memasuki usia ke-41 tahun, Bentara Budaya mengembangkan Art Gallery di Menara Kompas yang dilengkapi fasilitas modern. Galeri ini merupakan ekstensa dari lembaga kebudayaan Kompas Gramedia sebagai wadah pameran dan pentas seni budaya di Nusantara. 

Karya itu terdiri dari 37 lukisan, belasan wayang (kulit, kayu, dan rumput), patung modern, serta keramik. Dalam bentuk lukisan, koleksi itu antara lain mencakup karya seniman dari era 1930-an sampai tahun 2000-an, seperti Affandi, Hendra Gunawan, S Sudjojono, Dullah, Agus Djaja, Nasirun, dan Budi Ubrux. 

Kurator Bentara Budaya Frans Sartono mengungkapkan, 37 lukisan dalam pameran menggambarkan pergulatan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Peresmian Bentara Budaya Art Gallery
Peresmian Bentara Budaya Art Gallery (Dok. Corporate Communication Kompas Gramedia)

Ada rakyat kecil, pejuang kemerdekaan, perempuan di rumah, atau seniman tradisi. Semua itu memperkuat pemahaman bahwa manusia Indonesia itu memiliki wajah yang beragam. 

Bentara Budaya Art Gallery di Menara Kompas menempati ruang seluas 492 meter persegi berbentuk “U shape” yang berpusat pada lampu membran bulat menyerupai matahari sebagai simbol semangat.

Ruang di sayap kiri-kanan dilengkapi sejumlah partisi portabel yang tersusun secara diagonal. Desain interior galeri ini terinspirasi dari pohon badam (Prunus amygdalus) dengan cabang-cabangnya yang rancak.

Ada dekorasi motif wastra di area lounge, yang mewakili daerah asal perintis Kompas Gramedia (Sumatera, Jawa, dan Maumere), mencerminkan Indonesia mini. Terdapat pula ruang pertemuan dengan pandangan tembus ke arah galeri.

Pencahayaan galeri memanfaatkan special lighting system yang dapat diatur bentuk dan pendar cahayanya sehingga karya seni tampil optimal.

Untuk memfasilitasi pameran karya seni digital, tersedia videotron indoor berukuran 2,72 meter x 4,48 meter serta dua proyektor di sisi kanan galeri. 

Suhu udara dalam ruang pun diatur dengan sistem pendingin sentral serta air dehumidifier untuk mengatur relative humidity (RH) standar museum guna mencegah kerusakan dan jamur pada karya seni.

Dari sisi keamanan, Bentara Budaya Art Gallery dilengkapi CCTV thermal (suhu) dan non-thermal di sejumlah titik.

Untuk antisipasi kebakaran terdapat sistem sprinkler otomatis yang terintegrasi dengan fire detector dan fire extinguisher yang aman bagi benda seni.

Bentara Budaya Art Gallery dibuka untuk umum dengan perjanjian. Pengunjung dapat menghubungi pengelola galeri untuk menjadwalkan kunjungannya.

Tentang Bentara Budaya

Bentara Budaya merupakan lembaga kebudayaan Kompas Gramedia yang diresmikan pertama kali pada tanggal 26 September 1982 di Jalan Sudirman Yogyakarta, bersebelahan dengan Toko Buku Gramedia.

Kala itu, Bentara Budaya lebih dikenal dengan nama Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Pada tahun 1993, Bentara Budaya Yogyakarta berpindah lokasi ke Jalan Suroto, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, hingga sekarang.

Tiga tahun kemudian, 28 Juni 1986, lahir Bentara Budaya Jakarta yang bermarkas di Rumah Adat Kudus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan