Minggu, 24 Agustus 2025

Profil Yaqut Cholil Qoumas, Sosok yang Terancam Diberi Sanksi PKB

Inilah profil Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), yang terancam sanksi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Editor: bunga pradipta p
dok Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Inilah profil Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), yang terancam sanksi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Hanya Mau Dipanggil Majelis Syura

Menanggapi ancaman sanksi dari PKB, Gus Yaqut menyebut pihaknya hanya mau dipanggil Majelis Syura PKB. Pasalnya, ia mengaku pihaknya akan taat perintah kiai.

"Dewan syura, ya, saya taat kepada kiai," kata Yaqut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Dijelaskan Yaqut, dirinya memang masih menjadi salah satu pengurus di DPP PKB.

Namun hingga kini, dirinya masih belum mendapatkan surat panggilan secara resmi.

"Saya salah satu ketua di DPP PKB, ngga tau apakah sudah direvisi atau belum saya gak tau. Tapi soal apakah dipanggil saya belum dapat surat panggilan sampai sekarang," katanya.

Di sisi lain, Yaqut menambahkan pihaknya tidak berkenan jika memang nantinya dipanggil hanya oleh pengurus DPP PKB

"Pengurus yang mana dulu? siapa yang berhak saya ini salah satu pengurus ini masa saya manggil diri saya sendiri," terangnya.

Sebelumnya, Gus Yaqut juga mengatakan dirinya enggan untuk mencabut pernyataannya yang sudah disampaikan ke hadapan publik.

"Pak Jazil ini kan politisi yang hebat, terhormat iya kan, punya jasa besar terhadap partai dan mungkin salah satu pendiri partai mungkin saya nggak tau," kata Yaqut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/10/2023).

"Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis mencabut itu saya nggak mau," katanya.

Lebih lanjut, Yaqut menyatakan bahwasanya publik harus memilih pemimpin dengan cara yang rasional.

Sebaliknya, pemimpin tidak boleh terbuai dengan sosok pemimpin yang terlihat dari tampilan fisik semata.

"Publik harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik cara-cara yang rasional bukan hanya tampilan fisik."

"Kedua harus di cek track record pemimpin, ini urusan bangsa dan negara kalau karena itu kemudian saya didisplinkan, ya, silakan saya tidak akan cabut itu," tutupnya.

(Tribunnews.com/Deni/Rizki Sandi Saputra/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan