Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian
Jokowi Buka Suara soal Mentan Syahrul Rencana Temui Dirinya, NasDem Duga Hanya Laporan Kerja
Presiden Jokowi mengaku tak mengetahui kabar soal Mentan Syahrul Yasin Limpo yang berencana akan menemuinya usai tiba di Indonesia.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak mengetahui mengenai kabar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang berencana akan menemuinya.
Presiden Jokowi pun meminta hal tersebut ditanyakan pada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno, apakah sudah dijadwalkan ada pertemuan dengan SYL.
"Nggak tahu, belum tahu. Tanyakan Mensesneg apakah sudah diatur jamnya, untuk saya belum," kata Jokowi usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-78 TNI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Sebelumnya, beredar kabar SYL akan menghadap Presiden Jokowi untuk memberitahukan pengunduran dirinya sebagai Mentan.
Terkait hal itu, Presiden Jokowi hanya mengatakan jangan berandai-andai soal kabar tersebut.
"Jangan berandai-andai," tegasnya.
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo akan Temui Jokowi, Menteri LHK Datangi Sekretariat Negara
Untuk diketahui, SYL tiba di tanah air sejak Rabu (4/10/2023) malam, di Bandara Soekarno - Hatta.
Ia langsung menemui Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Mengenai kasus SYL tersebut, Surya Paloh mengaku akan menyatakan sikapnya hari ini, Kamis.
"Ketum bilang besok (hari ini) akan disampaikan secara langsung. Tapi belum tahu jam berapa," kata Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni, Rabu.
NasDem: Bisa Saja SYL Hadap Jokowi untuk Laporan Kerja
Senada dengan Presiden Jokowi, Wakil Ketua NasDem, Ahmad Ali, mengatakan sebenarnya pihaknya belum mengetahui soal detail agenda SYL menemui Presiden Jokowi.
Ali beranggapan, SYL yang dikabarkan bertemu Presiden Jokowi itu tidak semata karena adanya kabar pengunduran dirinya sebagai Mentan.
Melainkan, bisa saja untuk memberikan laporan kerja yang sudah dijalankan karena baru saja pulang dari kunjungan kerja (kunker) luar negeri.
"Itu kan sikap pribadi, saya belum tahu, tentang rencana mundur atau tidak."
"Tetapi, kalau saya sampai hari ini masih menganggap Kementan itu sebagai orang terperiksa," kata Ali kepada awak media dalam sambungan telepon, Kamis (5/10/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.