Senin, 1 September 2025

Megawati dan Jokowi Dinilai Susah Bertemu, Pengamat: Luka Hatinya Lebih Dalam Ketimbang SBY

Pengamat politik menilai luka hati Megawati kepada Jokowi ini lebih menyakitkan daripada Megawati dan SBY, sehingga susah untuk bertemu

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat di acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, berpendapat pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sulit terwujud.

Apalagi jika pertemuan itu dilakukan dalam waktu dekat.

"Titik kulminasinya adalah sikap politik yang berbeda antara Jokowi dan Megawati di Pilpres 2024."

"Pertemuan ini mungkin bagi Jokowi adalah suatu yang penting dalam suasana lebaran, tapi tanda-tanda alam sampai detik ini saya termasuk yang tidak yakin pertemuan ini bisa terealisasi," kata Adi Prayitno, Minggu (14/4/2024).

Menurut Adi Prayitno, luka hati Megawati kepada Jokowi ini lebih menyakitkan daripada Megawati dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Menurut saya luka hati elite PDIP sulit dicarikan obatnya entah sampai kapan, saya tidak bisa memprediksi, tapi kalau melihat apa yang terjadi pada SBY dengan Megawati, (dengan Jokowi) ini sepertinya lukanya jauh lebih menyakitkan."

"Saya menghitung 20 tahun lebih Megawati belum bisa bertemu dalam satu forum yang  sudah di-design dengan Pak SBY, yang saya kira persoalan politiknya tidak terlalu serius," urai Adi Prayitno.

Adi menilai ada luka mendalam yang ditinggalkan efek perbedaan politik di Pilpres 2024.

Sehingga, luka hati ini sangat sulit dihilangkan dan cukup membekas bagi Megawati.

"Bukan hanya kecil bagi saya ada gembok yang susah dibuka untuk melakukan pertemuan ini dan sangat kelihatan statemen elite PDIP mereka itu menutup pintu cukup rapat untuk tidak bertemu dengan Pak Jokowi," lanjut Adi Prayitno.

Apalagi, saat Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut harus ada pertemuan dengan anak ranting PDIP dulu, sebelum bertemu dengan Megawati.

"Saya kira itu bentuk penolakan secara eksplisit yang disampaikan PDIP, karena memang kalau Megawati terbuka ketemu Jokowi, (tentu) syarat itu tidak ada."

"Bertemu pengurus ranting PDIP itu bukan perkara gampang, karena ngga semua orang bisa bertemu atau mengumpulkan ranting-ranting ini," tutur Adi Prayitno.

Adi menilai syarat ini terlalu mengada-ada.

Baca juga: Gabung Jakarta Pertamina di Proliga 2024, Giovanna Milana Ungkap Peran Penting Megawati Hangestri

"Ini syarat yang sangat mustahil diwujudkan, kan enggak mungkin presiden berkeliling atau mengumpukan mereka. Ini syarat yang mengada-ada," tambah Adi Prayitno.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan