Rabu, 1 Oktober 2025

Taruna STIP Tewas Dianiaya

Ada Faktor Kecemburuan di Balik Kematian Taruna STIP? Keluarga Korban Singgung Soal Seleksi ke China

Paman Putu Satria, I Nyoman Budiarta, mengungkapkan pembina STIP menduga keponakannya tersebut dianiaya sang senior karena persoalan cemburu.

Kolase Tribunnews/Ist
Polres Metro Jakarta Utara menetapkan dan menahan mahasiswa tingkat 2 bernama Tegar Rafi Sanjaya (21; kiri) sebagai kasus tersangka kasus penganiayaan dan pembunuhan mahasiswa tingkat 1, Putu Satria Ananta Rustika (19; kanan), di toilet kampus STIP, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Mei 2024.  

Pada 2014 Taruna STIP Jakarta yakni Dimas Dikita Handoko tewas di tangan seniornya, lalu pada tahun 2017 Taruna STIP Jakarta atas nama Amirullah Adityas Putra tewas dianiaya senior.

Kini kasus perpeloncoan maut dilakukan senior terhadap juniornya kembali terjadi di lingkungan STIP Jakarta, sehingga pengawasan pada lembaga pendidikan tersebut dipertanyakan.

"Gimana sih kesehariannya, kan kita enggak pernah ada yang tahu. Coba di monitor, jangan-jangan banyak yang dipukulin, meninggal. Semua orang enggak tahu kan kekuatan fisiknya," ujarnya.

Tumbur menuturkan STIP Jakarta sebagai lembaga pendidikan tempat para orangtua menitipkan anak patutnya berbenah agar tidak ada korban perpeloncoan serupa di kemudian hari.

Menurutnya kasus perpeloncoan maut sebagaimana dialami Putu membuat para orangtua khawatir terhadap nasib anak-anak yang kini masih mengenyam pendidikan di STIP Jakarta.

"Jadi STIP berbenah. Kemarin (STIP Jakarta) bilang kami sudah menghapus itu semua segala macam. Kalau hanya sekedar peraturan tertulis, atau lip service enggak akan berubah," tuturnya.

Pasalnya dalam kasus Putu STIP Jakarta diduga melakukan kelalaian karena penganiayaan terjadi di dalam lingkungan kampus, yakni toilet laki-laki tempat korban dianiaya.

Tumbur mengatakan meski STIP Jakarta tidak mungkin memasang CCTV di dalam toilet, tapi luputnya perpeloncoan dialami Putu hingga mengakibatkan korban tewas patutnya tak terjadi.

"Saya sih dengar waktu itu (tahun 2017) DPR rekomendasi STIP ditutup ya. Cuman mungkin maksudnya bolehlah ditegur-tegur dulu. Maksudnya kenapa ada kejadian kayak gini lagi," lanjut Tumbur.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved