Kamis, 18 September 2025

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

UPDATE: BNPB Ralat Data Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumatera Barat Jadi 61 Orang

BNPB meralat data korban meninggal dunia akibat banjir lahar hujan atau galodo pada Sabtu (18/5/2024).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Sejumlah rumah di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam Sumatera Barat hancur, Senin (13/5/2024). Kawasan ini menjadi salah satu titik bencana terparah karena lahar dingin yang terjadi Sabtu (11/5/2024) lalu. Di kawasan Bukik Tabuah sendiri terdapat 10 orang korban meninggal dunia, sementara korban yang selamat sebagian mengungsi di Posko Tanggap Darurat Bencana di SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meralat data korban meninggal dunia akibat banjir lahar hujan atau galodo pada Sabtu (18/5/2024).

Pusdalops BNPB sebelumnya sempat merilis korban meninggal dunia pada Kamis (16/5/2024) pukul 17.00 WIB berjumlah 67 orang.

Namun, data terbaru menyatakan total korban jiwa sebanyak 61 orang meninggal dunia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah terbaru tersebut didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat.

"Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar kabupaten/kota terdampak," kata Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: Data Korban Banjir Bandang Tanah Darat Sumbar: 29 Meninggal, 13 Belum Ditemukan

Sebanyak 61 korban meninggal dunia tersebut, terdiri dari Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang meninggal dunia dan lima lainnya belum terindentifikasi, Kabupaten Agam 22 orang, Kota Padang Panjang dua orang, Kota Padang dua orang, dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak satu orang.

Berdasarkan data yang telah diperbarui, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

Mereka di antaranya di Kabupaten Tanah Datar 13 orang dilaporkan hilang dan Kabupaten Agam satu orang.

Baca juga: Masih Dicari, 14 Korban Banjir Bandang di Sumbar Masih Belum Ditemukan

Upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan hingga hari ini.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos.,M.M., mengatakan proses pencarian dan penyelematan akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.

"Golden time pencarian dan penyelamatan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian, namun kami akan tanyakan kepada ahli waris yang anggota keluarganya hilang," kata dia.

"Jika mereka masih berharap keluarganya dicari maka BNPB akan mengkoordinasikan upaya pencarian lanjutan dibantu dengan tim gabungan untuk beberapa hari kedepan", sambung dia.

Pemerintah juga memperpanjang operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar hujan yang melanda lima kabupaten dan kota di Sumatra Barat ini.

Operasi tersebut yang dilakukan sejak Rabu (15/5/2024) tersebut diputuskan diperpanjang hingga Jumat (24/5/2024).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan