Jumat, 5 September 2025

Kematian Vina Cirebon

Tangis Paman Pegi Pecah, Bantah Kesaksian Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon: Aep Bohong, Itu Fitnah

Tangis paman Pegi bantah pernyataan saksi kunci kasus Vina Cirebon, sebut cuma fitnah.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
Tangkapan layar YouTube KompasTV
Pegi Setiawan alias Perong saat membantah bahwa ia melakukan pembunuhan di Polda Jabar, Minggu (26/5/2024) 

TRIBUNNEWS.COM - Pecah tangis paman Pegi Setiawan, Sandi Ibnu Zalil, saat membicarakan nasib keponakannya yang kini terseret kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky.

Sandi menyebut Pegi adalah anak yang baik dan menjadi tulang punggung keluarganya.

Ia pun membantah pernyataan Aep, pria yang disebut-sebut sebagai saksi kunci pembunuhan Vina dan Eky.

Sandi menyebut semua pernyataan Aep terkait keterlibatan Pegi adalah fitnah.

"Dia itu tulang punggung, keponakan saya enggak mungkin ikut-ikutan kayak gitu. Aep itu bohong, fitnah itu," ucap Sandi sembari menangis dalam tayangan Kompas TV, Jumat (31/5/2024).

Air mata Sandi terus mengalir di pipi.

Sandi lantas menceritakan sosok Pegi yang dipandangnya sebagai anak yang soleh dan rajin beribadah.

Ia meyakini Pegi tidak ikut geng motor dan melakukan pembunuhan terhadap Vina.

"Dia anak baik pak, dia anaknya bakti sama orangtua, jadi tulang punggung buat keluarganya. Dia itu anaknya soleh, rajin ibadah, dan baik pada orangtua," ucapnya menangis.

"Saya sepupu dari ibunya, udah lama Pegi jadi kuli."

Sandi mengaku sudah mengenal Pegi sejak kecil.

Baca juga: Penjelasan Ibu Pegi soal Nama Robi: Itu Adiknya, Identitas Tidak Diubah

Karena berperan sebagai tulang punggung keluarga, Pegi disebutnya kerap memberikan uang untuk orangtua dan adik-adiknya.

"Itu fitnah itu, setahu saya enggak mungkin. Apalagi ikut geng motor, dia selalu main terus pulang, terus datangin orangtua, ngasih buat adik-adiknya sangu sekolah," tandasnya.

Kesaksian Aep, Saksi Kunci Pembunuhan Vina

Di sisi lain, Aep mengaku sempat melihat para pelaku mengejar dan melempari Vina serta Eky menggunakan batu.

Aep menceritakan, kejadian bermula sekira pukul 21.30 WIB.

Saat itu, ia tengah membeli rokok di sebuah warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep, dikutip dari TribunJakarta.com.

Aep lantas melihat Vina dan Eky yang berboncengan menggunakan sepeda motor.

Tiba-tiba muncul sekelompok pemuda yang mengejar lalu melempari Vina dan Eky.

"Ada motor korban lewat, terus dilemparin batu dia langsung kabur terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ," kata Aep.

Karena ketakutan, Aep memutuskan pulang ke rumahnya.

Pernyataan Aep ini bertolak belakang dengan pengakuan pemilik warung.

Sang pemilik warung justru mengaku tidak melihat apa-apa saat Pegi Cs disebut membunuh Vina dan Eky.

Padahal, warung tersebut baru tutup pukul 00.00 WIB.

"Tapi waktu itu jam 9 jam 10 gak ada orang. Gak ada orang lewat banyak gitu gak ada," kata pemilik warung.

"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," imbuhnya.

Baca juga: Ibu Pegi Minta Anaknya Dibebaskan kala Jokowi Bersuara soal Kasus Vina: Dia Tak Bersalah

Adapun Vina dan Eky tewas di Desa Kepompingan, Talu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 26 Agustus 2016 silam.

Dalam isi dakwaan, Eky dan Vina melintas menggunakan jaket geng motor. Mereka diadang 11 pelaku kemudian dilempari batu.

Sampai kemudian, pelaku mengejar Eky yang membonceng Vina. Ketika di Jembatan Talu, pelaku menghantam Eky menggunakan kayu sampai terjatuh.

Mereka  dibawa ke lahan kosong belakang showroom. Di sana Eky dan Vina dianiaya sampai meninggal dunia.

Selang beberapa hari Aep melaporkan kejadian ini kepada ayah Eky.

Atas laporan itu, polisi berhasil menangkap 8 pelaku.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dua Kejanggalan Pengakuan Aep Saksi Kunci Kasus Vina, Warga Sekitar Heran: Darimana Dia Lihat?

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan