Minggu, 17 Agustus 2025

Kunjungan Paus Fransiskus

Wawancara Eksklusif dengan Dewi Praswida: Paus Fransiskus Junjung Rasa Toleransi Umat Beragama

Bagi alumni penerima beasiswa Yayasan Nostra Aetate di Vatikan Dewi Praswida, kedatangan Paus Fransiskus sangat dinantikan.

|
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
VOA Indonesia
Dewi Praswida bertemu dan bersalaman dengan Paus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, hari Rabu (26/6) lalu. Foto ini viral dan mendunia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala negara Vatikan sekaligus pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

Bagi alumni penerima beasiswa Yayasan Nostra Aetate di Vatikan Dewi Praswida, kedatangan Paus Fransiskus sangat dinantikan.

Dewi memiliki kesan rasa toleransi agama yang amat tinggi di Vatikan seperti yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Sambut Gembira Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Dewi Praswida: Beliau Sosok Progresif

“Ada yang sama yaitu toleransinya. Indonesia ini kan sangat toleran ya bagi saya ya. Di Vatikan itu juga sangat toleran,” akunya saat podcast di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Dia mengamati di Vatikan, Romo maupun Suster berseliweran memakai Collar.

Dari sudut pandangnya, banyak orang Asia dan Afrika yang berjualan cinderamata di Coloseum yang mayoritas beragama Islam.

Dewi kerap melihat umat Muslim yang melaksanakan salat di rerumputan tetapi tidak dipermasalahkan.

“Itu (sholat” gak ada yang masalahin. Jadi menurut saya bagus lah. Maksudnya di sana itu kan benar-benar pusat kekristenan ya. Khususnya hari ini adalah Katolik. Tapi seperti itu gak masalah,” lanjut aktivis Gusdurian ini.

Dewi Praswida gadis kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini pernah bersalaman langsung dengan Paus Fransiskus saat masih menjalankan program beasiswanya.

Dia satu di antara pemudi di dunia yang berkesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus dan kini menjadi perbincangan di media sosial.

Simak wawancara Host Tribun Network Geok Mengwan dengan Dewi Praswida:

Mbak ke Vatikan kan untuk studi ya. Bisa dijelaskan terlebih dahulu mungkin sebelum kita berbicara lebih jauh soal pertemuan dengan Paus Fransiskus?

Kalau ditanya kenapa saya bisa berada di sana, tentu secara administrasi itu karena beasiswa.

Tapi lebih jauh lagi kenapa bisa, karena saya memiliki kemauan untuk berpikir terbuka, untuk bergaul dengan yang lain yang berbeda. Itulah salah satu modal kuat yang bisa membawa saya ke sana, Mbak.

Memang di sana belajar soal apa sih Mbak?

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan