Jumat, 22 Agustus 2025

Kaesang Kunjungi Markas PKS, Disanjung Aboe Bakar Usai Sempat Berseteru 

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengunjungi Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Senin (8/7/2024).

Tribunnews/JEPRIMA
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu bersama Ketua Umum Partai Solidaritas Inedonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi beserta elit partai memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024). Kaesang Pangarep bersama elit partai PSI berkunjung ke DPP PKS dalam rangka untuk tetap menjalin silaturahmi serta mencari kesepahaman mengenai isu politik sekaligus membahas potensi kolaborasi dalam Pilkada serentak 2024. Tribunnews/Jeprima 

"Besok nih Jateng, tuiing, nomor 1. Ini loh. LSI loh," ucap Aboe. 

"Charta juga," balas Kaesang.

"(Irjen Ahmad) Luthfi ngomong apa tuh?" tanya Aboe. 

"Terakhir Indikator. Indikator saya 1," jawab Kaesang

Sempat Berseteru

Kaesang dan Aboe sempat bersilang pendapat mengenai Pilkada Jakarta. 

Sebab, Aboe mengklaim Jokowi menawarkan Kaesang ke sejumlah partai politik untuk diusung di Pilkada Jakarta.

Kaesang mengatakan, Jokowi tak pernah menawarkan dirinya ke partai politik untuk diusung.

"Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik" kata Kaesang dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).

Kaesang menjelaskan, PSI memiliki delapan kursi di Pilkada Jakarta dan beberapa parpol juga menyodorkan jagoannya untuk diusung PSI.

"Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya enggak apa-apa juga," ujarnya.

Dia menegaskan, kewenangan mengenai pencalonan adalah hak ketua umum partai politik, bukan Jokowi.

"Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. jangan bawa-bawa Presiden, yang Ketua Umum kan saya,"  ucapnya.

Kaesang berpesan agar Pilkada Jakarta dijauhkan dari berita bohong, sebab merugikan masyarakat.

"Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan