Senin, 29 September 2025

PBNU dan PKB Memanas

Konflik Terbuka PBNU-PKB, Gus Yahya dan Cak Imin Saling Sindir, Terbaru soal Analogi 'Mobil Rusak'

Konflik terbuka PBNU dan PKB, Gus Yahya dan Cak Imin tak hentinya saling balas sindiran.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
kolase/dok Tribunnews.com
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kanan) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri). Hubungan PKB-PBNU kian memanas. 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik antara PBNU dan PKB semakin memanas.

Permasalahan ini melibatkan sejumlah elite PBNU yang dikomandoi KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Perang terbuka PKB dan PBNU ini bermula dari rencana mengembalikan PKB ke pangkuan PBNU.

Menyusul ketegangan PKB dan PBNU, Gus Yahya telah mengutus dua petinggi untuk mendalami permasalahan dua organisasi ini.

Mereka adalah Wakil Rais Aam Kiai Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni.

Namun, langkah PBNU itu menuai kritik dari Cak Imin.

Ia menilai, pembentukan PKB tidak hanya untuk organisasi NU, melainkan untuk kepentingan dan kejayaan bangsa.

Saling Balas Sindiran antara Gus Yahya dan Cak Imin

Semenjak Ketum PBNU diduduki Gus Yahya, berbagai perdebatan dengan PKB tak jarang terjadi.

Perdebatan dimulai dari masalah Mars 1 Abad NU hingga pernyataan tentang PKB bukan representasi NU.

Konflik semakin memanas saat Gus Yahya menuding pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 DPR RI dibuat karena persoalan pribadinya dengan Cak Imin.

Baca juga: Cak Imin Respons Pernyataan Gus Yahya yang Ibaratkan PBNU-PKB seperti Pabrik Mobil

Ia menganggap, Cak Imin sengaja mengincar dirinya melalui adiknya, Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat sebagai Menteri Agama (Menag).

Tak terima dengan tudingan itu, Cak Imin menegaskan tak ada hubungan antara pansus haji dengan PBNU dan PKB.

Cak Imin berujar, pansus haji dibentuk karena Komisi VII DPR RI merasa tidak mendapatkan keterangan yang mumpuni dari Kemenag, terutama soal pembagian kuota gaji tambahan yang dibagi ke program haji khusus.

Terbaru, Gus Yahya mengibaratkan PBNU dan PKB layaknya pabrik dan mobil.

Menurut Gus Yahya, jika ada kerusakan dari mobil yang dibuat, maka pabrik harus menarik kembali barang tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan