Selasa, 2 September 2025

Natal 2024

Mengenal Tradisi Boxing Day yang Digelar Tiap H+1 Natal, Ternyata Dipelopori Para ART di Inggris

Boxing Day, yang dirayakan tiap tanggal 26 Desember, memiliki sejarah yang panjang terutama di negara-negara yang memiliki sejarah dengan Inggris

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
ABC News/Morgan Barnsley
Ilustrasi Tradisi Boxing Day di mana umat Kristiani di Inggris memberikan Donasi Natal bagi orang-orang yang tidak mampu 

Praktik ini menambah makna simbolis Boxing Day sebagai hari untuk berbagi dan membantu sesama, melanjutkan semangat kasih dan kedermawanan yang dirayakan pada Natal.

Seiring waktu, tradisi ini menyebar ke negara-negara lain melalui pengaruh kolonial Inggris, seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.

Di negara-negara ini, Boxing Day kemudian diakui sebagai hari libur nasional.

Meskipun praktik memberikan kotak hadiah kepada pekerja mulai berkurang, Boxing Day tetap menjadi hari yang penting dalam kalender budaya dan sosial.

Dalam konteks modern, Boxing Day sering diasosiasikan dengan belanja besar-besaran.

Di banyak negara, toko-toko menawarkan diskon besar-besaran, mirip dengan konsep "Black Friday" di Amerika Serikat.

Selain itu, Boxing Day juga menjadi hari penting untuk acara olahraga, terutama di Inggris dan Australia, dengan pertandingan sepak bola dan kriket yang diadakan sebagai bagian dari perayaan.

Meskipun maknanya telah berkembang seiring waktu, akar dari Boxing Day tetap terhubung dengan semangat berbagi, penghargaan, dan kebaikan kepada sesama.

Tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya memberi, terutama kepada mereka yang kurang beruntung, sebagai lanjutan dari perayaan Natal yang penuh kasih.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan