Tanggul Laut di Tangerang Diklaim Dibangun Swadaya Masyarakat untuk Pecah Ombak dan Mitigasi Tsunami
Opini soal pembangunan pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang yang saat ini ramai dibicarakan publik disebut tidak benar.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) menyatakan tanggul laut atau yang kini populer disebut pagar laut yang membentang di pesisir utara Tangerang sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Tujuan utamanya sebagai pemecah ombak, pencegah abrasi serta mitigasi terhadap ancaman Megathrust dan Tsunami.
Baca juga: Menteri Kelautan Sebut Pagar Laut di Perairan Tangerang Tak Bisa Langsung Dicabut, Apa Alasannya?
"Tanggul ini merupakan hasil inisiatif swadaya dari masyarakat setempat," ujar perwakilan nelayan Tarsin kepada wartawan di Pantai Karang Serang, Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/1/2025).
Tarsin mengatakan, opini pembangunan pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang yang saat ini ramai tidak benar.
"Ini bukan pemagaran. Tapi tanggul laut yang fungsinya sangat banyak," ujarnya.
Dia berharap pemerintah bisa meluruskan opini negatif yang berkembang dan seolah merugikan nelayan.
"Kami nelayan di sini aman dan nyaman saja," ujarnya.
Tarsin menjelaskan, tanggul laut adalah struktur fisik yang memiliki fungsi penting, antara lain, mengurangi dampak gelombang besar yang melindungi wilayah pesisir dari ombak tinggi yang dapat mengikis pantai dan merusak infrastruktur.
Menurutnya, tanggul laut juga berfungsi mencegah abrasi, pengikisan tanah di wilayah pantai, yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman.
"Tanggul juga untuk mitigasi ancaman tsunami. "Meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami, tanggul laut membantu mengurangi energi gelombang hingga dampaknya lebih kecil di pesisir," kata Tarsin.
Dengan kondisi tanggul laut yang baik, ujar Tarsin, maka area di sekitarnya dapat dimanfaatkan sebagai tambak ikan.
Hal ini memberikan peluang ekonomi baru, meningkatkan produksi perikanan dan membantu kesejahteraan masyarakat setempat.
"Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang," kata dia.
Tarsin menjelaskan, tanggul-tanggul ini dibangun oleh inisiatif masyarakat setempat yang peduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan, khususnya di kawasan pesisir.
"Keberadaan tanggul yang digunakan sebagai pemecah ombak justru mendukung nelayan lokal dan melindungi komunitas pantai, khususnya dari ancaman gempa Megathrust dan Tsunami sebagaimana riset terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," kata Tarsin.
Gempa Bumi yang Terjadi di Kamchatka Rusia Masuk dalam Kawasan Cincin Api Pasifik, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia Meletus, Susul Gempa di Kamchatka |
![]() |
---|
Air Laut di Gorontalo sempat Surut saat Waspada Tsunami, Warga: Masih Normal |
![]() |
---|
BMKG: Hanya Gorontalo yang Tidak Kena Gelombang Tsunami Imbas Gempa Rusia |
![]() |
---|
Penampakan Warga di Tobelo Maluku Utara Mengungsi Hindari Tsunami, Hanya Sempat Bawa KTP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.