Kunjungan Presiden Ke Luar Negeri
Prabowo Sempatkan Singgah ke Toko Buku Langganannya yang Sudah Berdiri Sejak 1953 di New Delhi India
Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk singgah di toko buku langganannya di sela kunjungannya ke New Delhi, India.
Editor:
Dewi Agustina
Kedatangan Presiden Prabowo di New Delhi, India, Kamis (23/1/2025) disambut antusias oleh para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di berbagai universitas di kota tersebut.
Mereka bahkan menyempatkan waktu untuk bertemu langsung di hotel tempat Presiden Prabowo bermalam selama kunjungan kerjanya.
Sonia, mahasiswa Indonesia di Delhi University, mengungkapkan rasa bahagianya saat bertemu langsung dengan Presiden.
"Kita sangat excited menunggu Pak Prabowo untuk datang ke sini, dan kita tidak menyangka Pak Prabowo sangat ramah mendatangi kita satu per satu," ujar Sonia dikutip dari Sekretariat Presiden.
Sonia berharap Presiden Prabowo memberikan ruang dialog bagi mahasiswa Indonesia di India.
Menurut Sonia, para mahasiswa memiliki berbagai aspirasi yang ingin disampaikan kepada Kepala Negara.
"Mungkin kita dikasih ruang untuk berbicara dan diskusi kepada Pak Prabowo. Mungkin mau menginformasikan ke Pak Prabowo bahwa banyak mahasiswa di India. Dan juga mungkin beberapa teman-teman akan memberikan ide-ide mereka kepada Pak Prabowo," katanya.
Tiga mahasiswa asal Bali, Esti, Erna, dan Ayu, juga turut menyampaikan kesannya setelah bertemu Presiden.
Esti, yang tengah menempuh program managerial training di New Delhi, mengaku sudah menunggu momen ini sejak lama.
"Kita bertiga sangat menunggu kedatangan Pak Presiden. Sebenarnya itu sudah dari jauh hari kita mau ketemu beliau," kata Esti.
Erna dan Ayu, yang tengah menempuh pendidikan bahasa Sansekerta di New Delhi, berharap kunjungan Presiden Prabowo dapat mempererat hubungan Indonesia dan India.
Kedatangan Presiden Prabowo di New Delhi disambut antusias oleh para mahasiswa Indonesia yang kuliah di India, pada Kamis malam, (23/1/2025).
Mereka juga berharap Indonesia dapat memiliki universitas yang memiliki jurusan bahasa Sansekerta.
"Mungkin nanti bisa disampaikan ke Bapak Presiden agar dibantu untuk membangun universitas Sansekerta. Karena bahasa Sansekerta itu justru Indonesia yang mempunyai bahasa tersebut," ungkap Erna.
Sementara itu, Rajendra, Marvell, Sherry, serta Faisal turut merasa bangga dapat bertemu langsung dengan Presiden.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.