Jovial da Lopez Ajak Mahasiswa Berani Menyuarakan Gagasan Perubahan
Konten kreator Jovial da Lopez, menekankan pentingnya melepaskan kebiasaan buruk untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konten kreator Jovial da Lopez, menekankan pentingnya melepaskan kebiasaan buruk untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
“Kita selalu menginginkan perubahan yang lebih baik. Perubahan berarti melepaskan kebiasaan buruk yang sudah terlalu biasa kita lakukan. Dan itu sulit, karena kita tidak pernah memikirkannya,” ujar Jovial melalui keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).
Hal ini disampaikan Jovial dalam LinguaFest 2025 dengan tema "Voices of Change" di Auditorium Kampus I UKRIDA, Tanjung Duren.
Di hadapan para mahasiswa, Jovial juga membahas mengenai keterampilan sosial yang merupakan aspek fundamental dalam bekerja sama dengan orang lain, terutama dalam lingkungan profesional seperti pemerintah untuk capai tujuan perubahan.
“Karena pada dasarnya, menjadi manusia adalah mengasah keterampilan sosial. Apakah Anda diterima atau tidak, apakah Anda mendengarkan atau tidak, semuanya bergantung pada itu," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengemukakan pentingnya pemerintah memberikan pedoman yang baik agar masyarakat mengikuti prinsip-prinsip kejujuran dan integritas.
Reed Piercey, dari Kedutaan Besar AS di Jakarta menggarisbawahi nilai pekerjaan yang bermakna dan keterlibatan aktif dalam masyarakat sebagai bagian dari perubahan.
"Penting untuk memilih karier dimana setiap hari Anda bisa melakukan sesuatu yang menurut Anda bermakna dan terukur. Saya berharap kita bisa menciptakan perubahan. Tidak selalu harus menjadi bagian dari birokrasi besar,” katanya.
Diplomat muda itu juga menekankan pentingnya keikutsertaan generasi muda sebagai relawan sosial dan terlibat dalam isu-isu lokal
Sementara itu, Rektor UKRIDA, Prof. Dr. Herman Parung, M.Eng., IPU, juga memberikan pendapatnya mengenai Linguafest 2025.
Menurutnya linguistik dan seni bahasa berperan penting dalam menjembatani komunikasi lintas budaya.
“Acara ini merayakan kreativitas dan kekuatan ekspresi. Tema acara tahun ini yaitu menyuarakan perubahan merupakan pemantik untuk mengundang ide, mempercepat masa kini, dan mendorong perubahan bermakna dalam komunitas dan masyarakat kita,” ujarnya.
Linguafest 2025 diikuti oleh siswa/i dari 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Ir. Oki Sunardi, S.T., M.M., IPM, ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi, serta para dekan dan kepala program studi UKRIDA.
Baca juga: Bahas Isu Global, Sembilan Siswa jadi Delegasi pada Konferensi AYIMUN di Malaysia
Lewat Linguafest 2025, UKRIDA kembali memberikan dedikasinya dalam membangun generasi muda yang kreatif, inovatif, dan memiliki empati sosial.
Universitas Tadulako Mencutikan Puluhan Mahasiswa Karena Tunggakan UKT |
![]() |
---|
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono, Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
Mahasiswa Minta Kejagung Tindak Lanjuti Kasus Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu |
![]() |
---|
Viral Video Dosen Lempar Skripsi, Mahasiswa Emosi Gebrak Meja: Kenapa Mempersulit Kami? |
![]() |
---|
Memperkenalkan Akademik dan Budaya Kampus, 5.053 Mahasiswa Baru Institut Teknologi Bandung Ikut OSKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.