Senin, 6 Oktober 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Tragedi Antrean Gas Elpiji: Lansia Meninggal Dunia Diduga Kelelahan, Ada yang Berujung Ricuh

Perubahan aturan distribusi gas elpiji 3 kg memicu kelangkaan gas melon di masyarakat. Antrean menimbulkan kericuhan dan jatuhnya korban jiwa.

|
Tribun Tangerang/Ikhwana Mutuah Mico
RICUH ANTRE ELPIJI - Kericuhan terjadi di sebuah toko kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Kericuhan dipicu oleh ratusan warga yang mengantre dan berebutan untuk mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram. 

Kericuhan terjadi di sebuah toko yang menjadi agen gas elpiji.

Warga berdesakan dan berteriak saat antrean tidak terkendali.

"Woiii, antre dong! Antre kasihan yang sudah datang dari pagi," ujar warga sambil berteriak histeris, Senin (3/2/2025).

Diberitakan Tribun Tangerang, warga menunggu dan tetap antre meskipun gas melon itu belum terlihat datang.

RICUH ANTRE ELPIJI - Kericuhan terjadi di sebuah toko kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Kericuhan dipicu oleh ratusan warga yang mengantre dan berebutan untuk mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram.
RICUH ANTRE ELPIJI - Kericuhan terjadi di sebuah toko kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Kericuhan dipicu oleh ratusan warga yang mengantre dan berebutan untuk mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram. (Tribun Tangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Mengapa Antrean Terjadi?

Atrean panjang terjadi akibat masyarakat tak bisa lagi membeli gas elpiji tiga kilogram bersubsidi di warung-warung terdekat.

Warga mengaku khawatir pasokan gas akan habis, sehingga mereka memilih datang lebih awal untuk mendapatkan jatah.

Sampai akhirnya tumpukan gas yang dibawa dengan truk berwarna merah datang warga pun bersorak seolah lega karena usaha mengantrenya tak sia-sia.

Warga yang sejak pagi sudah berdatangan, tak ragu untuk berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi belakangan ini.

Buntut Kebijakan Baru

GAS MELON LANGKA- Warga Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang rela mengantre panjang demi mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram di depan pagkalan gas, Senin (3/2/2025). Situasi antrean sempat diwarnai kekisruhan lantaran beberapa warga tak mengetahui harus membawa persyaratan berupa KTP dan KK.
GAS MELON LANGKA- Warga Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang rela mengantre panjang demi mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram di depan pagkalan gas, Senin (3/2/2025). Situasi antrean sempat diwarnai kekisruhan lantaran beberapa warga tak mengetahui harus membawa persyaratan berupa KTP dan KK. (Tribuntangerang.com/ Nurmahadi)

Diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan baru terkait penjualan gas elpiji 3 kg per 1 Februari 2025.

Kebijakan itu mengatur, pengecer yang ingin terus menjual elpiji subsidi wajib mendaftar sebagai pangkalan atau sub penyalur resmi Pertamina.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa pengecer harus memenuhi syarat administrasi agar dapat beroperasi sebagai pangkalan resmi elpiji 3 kg.

"Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu," ujar Yuliot di Jakarta, Jumat (31/1/2025) lalu.

Pengecer yang ingin menjadi pangkalan dapat mendaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dengan demikian, hanya pihak yang telah memiliki izin resmi yang diperbolehkan menyalurkan elpiji 3 kg."Nomor induk perusahaan diterbitkan melalui OSS. Kalau pengecer ingin jadi pangkalan, perseorangan pun boleh daftar," kata Yuliot.

Kritik untuk Menteri ESDM

ATURAN BARU PENJUALAN ELPIJI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024 di Jakarta, Senin (3/2/2025). Bahlil menyebut praktik permainan harga selama ini menjadi alasn Pemerintah mengubah pola distribusi elpiji 3 kg.
BAHLIL PANEN KRITIK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024 di Jakarta, Senin (3/2/2025). Kebijakan Bahlil soal distribusi gas elpiji 3 kg dinilai menyulitkan masyarakat. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz)

Sulitnya masyarakat mencari gas elpiji 3 kg membuat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat kritikan. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved