Seloroh Presiden Prabowo saat Bertemu Bos Gojek dan Grab: Ini Sebenarnya Saingan Ya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan penting mengenai Tunjangan Hari Raya (THR) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025). 

Namun, ada momen yang menarik datang sebelum ia membahas soal THR bagi pengemudi ojek online, ketika Prabowo dengan guyonan menyebutkan bahwa Gojek dan Grab adalah "saingan" di industri transportasi online.

Mulanya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah telah bertemu dengan dua pimpinan perusahaan aplikator transportasi online di Indonesia. Pemerintah pun telah memperoleh komitmen dari kedua pimpinan tersebut perihal kepastian pencairan THR bagi mitra pengemudi mereka. 

"Kami telah berunding dapat satu komitmen dari pimpinan pengemudi ojek online," ungkap Prabowo.

Dalam pertemuan itu, hadir CEO Gojek Patrick Waluyo dan CEO Grab Anthony Tan, serta perwakilan mitra pengemudi dari masing-masing perusahaan. 

Prabowo pun sempat melontarkan selorohnya perihal kehadiran kedua tokoh tersebut.

"Ini saingan ya sebenarnya," kata Prabowo yang disambut tawa bos Gojek dan Grab, serta para menteri yang hadir.

Baca juga: Sedihnya Raslina Gegara Pengangkatan CPNS Diundur, Sudah 19 Tahun Mengabdi: Kalian Kecewakan Kami

Meskipun bersaing di pasar transportasi, Prabowo menegaskan bahwa kompetisi yang sehat adalah hal yang positif. 

Di kesempatan tersebut, Presiden juga mengimbau para aplikator ojek online untuk mencairkan THR bagi mitra pengemudi dan kurir menjelang Hari Raya.

"Pemerintah mengimbau untuk memberi bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online," kata Prabowo.

Ia menambahkan bahwa pengemudi online memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung sistem transportasi dan logistik di Indonesia, sehingga mereka layak mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan.

Prabowo pun mengungkapkan bahwa pemerintah berharap agar THR yang diberikan kepada pengemudi online dalam bentuk uang tunai, dengan nilai yang dihitung berdasarkan keaktifan mereka bekerja selama ini.

"Dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan pekerja," katanya.