Kebakaran Hutan dan Lahan
Antisipasi Karhutla Jelang Kemarau, Kemenhut Siapkan Tim Patroli Rambah Desa Rawan Titik Api
Menhut Raja Juli Antoni akan lakukan pengendalian dengan pelibatan masyarakat, penegakkan hukum dan patroli terpadu demi cegah karhutla.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengumumkan pembentukan Desk Koordinasi untuk Kebakaran Hutan dan Lahan, Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Wadah ini diisi berbagai kementerian, lembaga dan instansi terkait.
Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, adanya desk ini juga merupakan realisasi dari keinginan Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar terhadap peristiwa karhutla yang terjadi setiap tahun, dan permasalahan PMI di luar negeri yang tak kunjung usai.
Perihal tindaklanjut pembentukan desk karhutla, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni akan melakukan pengendalian dengan pelibatan masyarakat, penegakkan hukum, dan patroli terpadu.
"Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan meliputi patroli terpadu pencegahan karhutla, peningkatan peran serta masyarakat melalui Masyarakat Peduli Api (MPA), edukasi literasi untuk penyadartahuan publik dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)," kata Raja Antoni usai rapat koordinasi penanganan Karhutla, di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Kemenhut akan menggiatkan patroli terpadu bersama TNI/Polri, dan tim Manggala Agni yang merupakan brigade pengendalian karhutla Kemenhut.
Patroli ini menyasar desa-desa yang memiliki kerawanan kebakaran hutan saat musim kemarau, seraya memberi kesadaran kepada masyarakat soal dampak buruk karhutla bagi lingkungan dan upaya pencegahannya.
"Patroli dilaksanakan secara terpadu oleh Manggala Agni bersama dengan TNI, Polri dan MPA, serta patroli mandiri oleh Manggala Agni pada desa - desa rawan kebakaran hutan dan lahan pada masa menjelang kemarau dan akan diintensifkan puncak musim kemarau," sambungnya.
Baca juga: BMKG soal Suhu Panas Sejumlah Wilayah di Pulau Jawa: Sudah Mulai Masuk Puncak Kemarau 2024
Sebelumnya Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan, BMKG memprediksi beberapa titik hotspot api meski saat ini beberapa wilayah masih musim penghujan.
Daerah rawan hotspot api itu ada di Gorontalo, NTT, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalbar, Kaltim, dan Papua Selatan.
Pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi karhutla di musim kemarau yang diprediksi mulai terjadi pada April, Mei, Juni, dan puncaknya di Agustus.
Budi menyatakan, karhutla bukan hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga hubungan geopolitik di kawasan regional, mengingat asapnya bisa merambah sampai lintas negara.
"Kita berharap dengan adanya desk ini, Indonesia bisa mencapai zero kebakaran hutan dan lahan dan membangun sistem mitigasi dan pencegahan yang semakin baik, karena karhutla tidak hanya memiliki dampak lingkungan melainkan juga berdampak geopolitik di kawasan regional," kata Budi Gunawan saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Kamis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.