Lebaran 2025
Bacaan Takbiran Idul Fitri Versi Pendek dan Panjang dalam Tulisan Arab serta Latin: Allahu Akbar
Berikut ini bacaan takbiran Idul Fitri dalam tulisan Arab dan latin, lengkap dengan sejumlah panduan dari takbiran Idul Fitri.
Allah Maha Besar (3 kali) Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan iklas kami beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir membenci, Tidak Ada Tuhan melainkan Allah sendiriNya, benar janjiNya, dan Dia menolong akan hambaNya, dan Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagiNya segala puji".
Panduan Takbiran
Dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, berikut panduan takbiran Idul Fitri:
- Setiap Muslim dalam kondisi apapun disunahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, tahlil menyeru keagungan Allah SWT.
- Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan hingga jelang dilaksanakannya salat Idul Fitri.
- Disunahkan membaca takbir di rumah, masjid, pasar, kendaraan, jalan, rumah sakit, kantor, dan tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan.
- Pelaksanaan takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (pelan).
Tradisi Pawai Takbiran
Dikutip dari kampungkb.bkkbn.go.id, pawai keliling desa merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Pawai ini diiringi dengan takbiran dan merupakan bagian dari perayaan yang meriah.
Tradisi ini menjadi momen untuk bersatu, merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, serta saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi antara keluarga, kerabat, dan teman.
Pawai keliling desa di malam Idul Fitri seringkali diadakan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan, diiringi dengan gema takbir dan musik.
Acara ini menjadi wujud kebahagiaan umat Islam dalam merayakan Idul Fitri.
Selain itu, pawai keliling juga menjadi sarana untuk memeriahkan suasana dan menyatukan masyarakat dalam momen yang penuh kegembiraan.
Dalam beberapa daerah, pawai keliling desa juga diiringi dengan tradisi lain, seperti pawai obor, festival lampu colok, dan penggunaan alat musik tradisional.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pawai keliling ini terlihat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, yang ikut serta meramaikan acara tersebut.
Dengan adanya pawai keliling desa, diharapkan dapat tercipta suasana kebersamaan, kegembiraan, dan keharmonisan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini juga menjadi bagian penting dalam memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di masyarakat.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.