Gempa di Myanmar
Korban Jiwa Gempa Myanmar Capai 2.600 Lebih, BNPB: Masih Banyak yang Perlu Diselamatkan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan masih banyak korban yang masih perlu diselamatkan akibat gempa bumi Myanmar.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sejauh ini, dari data yang diperoleh tercatat ada lebih dari 2.600 korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar dengan magnitude 7,7 pada Jumat (28/4/2025).
Kendati demikian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa masih banyak juga yang masih perlu diselamatkan.
"Akibat yang diderita sungguh luar biasa, per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600 tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak," kata Suharyanto saat melepas Satgas Kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
Adapun, kata Suharyanto, kondisi di Myanmar saat ini mungkin lebih sulit.
Pasalnya, kondisi di sana jelas berbeda dengan Indonesia karena merupakan wilayah konflik, terlebih lagi tengah dilanda bencana.
"Atau kalau Basarnas pernah melaksanakan tugas serupa tahun 2023 ketika Turki dan Suriah terkena gempa, mungkin situasinya lebih sulit saat ini," pesan Suharyanto.
"Karena di sana diinformasikan bahwa komunikasi juga belum berjalan dengan baik, kemudian juga beberapa daerah listriknya masih padam, tentu saja nanti yang mendukung pelaksanaan tugas tim ini juga sangat terbatas," tambah dia.
Sementara itu, dikonfirmasi bahwa hingga kini tiada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa maupun luka akibat gempa bumi di Myanmar.
"Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada," tutur dia.
Indonesia Kirimkan Tim USAR ke Myanmar
Untuk membantu proses penanganan gempa bumi di Myanmar, Indonesia mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa pengiriman tim SAR tersebut sebagai satu bentuk kepedulian terhadap negara yang sedang dilanda bencana.
Baca juga: Indonesia Berangkatkan Tim Aju Bantuan Kemanusiaan Myanmar Saat Idulfitri, Ini Arahan Kepala BNPB
“Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” ujar Suharyanto, Selasa.
Pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang telah dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin Menko PMK.
Pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim USAR saja, tapi juga perwakilan Kemenlu dan TNI total 73 personel.
Suharyanto mengatakan untuk sementara Waktu, masa tugas tim selama dua minggu dan bisa menyesuaikan jika masih dibutuhkan.
Kepala BNPB mengungkap, bantuan pada Myanmar ini merupakan satu yang terbesar.
“Bantuan yang diberikan adalah yang terbesar, TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan 1 tim kesehatan lengkap dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta,” tuturnya.
“Basarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, Polri, dan BNPB. Baznas dan beberapa organisasi kemasyarakatan turut membantu dan mendukung tim,” imbuh Suharyanto.
Bantuan yang diberikan tersebut bertujuan agar meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempa bumi.
“Bantuan ini paling tidak, bentuk dukungan indonesia bisa berkontribusi kepada rakyat Myanmar,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia kemarin dan dini hari tadi juga telah mengirimkan sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar dengan menggunakan Hercules TNI AU.
Adapun logistik peralatan yang telah dikirimkan pada Senin, (31/3/2025), antara lain Bantuan BNPB berupa Biskuit Protein 1.300 pouch, Makanan Siap Saji 500 paket, Pakaian 100 pcs dan Selimut 600 pcs.
Lalu, bantuan Kemenhan berupa Tenda Pengungsi 20 set, Sarong 1.000 pcs dan Mie Instan 100 dus. Kemudian Basarnas mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset.
Sementara itu, bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan pada Selasa dini hari juga menggunakan Hercules, berisikan Bantuan Basarnas berupa satu unit truk, 3 anjing K9 dan peralatan penyelamatan.
Kemudian dari Kemenhan berupa Tenda Pengungsi 17 set serta tim Pengawal Satwa.
(Tribunnews.com/Rifqah/Taufik Ismail)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.