Polisi yang Pukul Jurnalis di Semarang Menyesal: Semoga ke Depan Lebih Humanis dan Profesional
Brigadir Endri Purwa Sefa, Tim Pengamanan Protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akui menyesal dan memintaa maaf usai pukul Jurnalis.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Tim Pengamanan Protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Brigadir Endri Purwa Sefa mendatangi Kantor ANTARA Semarang, pada Minggu (6/4/2025) malam, dan meminta maaf.
Dirinya meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Diketahui Brigadir Endri Purwa memukul kepala seorang pewarta dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, saat acara peliputan kegiatan Kapolri di Stasiun Tawang Semarang.
Dalam insiden tersebut, beberapa awak media dilaporkan dipukul di bagian kepala oleh Endry, kemudian diintimidasi dan diancam akan ditempeleng di sela acara.
Kejadian ini sempat terekam dalam video oleh para jurnalis.
Dirinya pun meminta maaf dan mengakui hal itu bukanlah perbuatan yang humanis.
"Mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang, rekan-rekan media."
"Semoga ke depannya atas kejadian ini kita jadi lebih humanis, profesional dan dewasa dan kami sekali lagi kami mengucapkan penyesalan yang sebesar-besarnya dan kami memohon maaf kepada rekan-rekan media," ujar Brigadir Endri Purwa, mengutip tayangan YouTube Metro TV, Senin (7/4/2025).
Kronologi
Awalnya, sejumlah jurnalis, termasuk pewarta foto dan tim humas dari berbagai lembaga melakukan peliputan kegiatan Kapolri di Stasiun Tawang Semarang.
Para jurnalis tersebut mengambil gambar dengan jarak yang wajar.
Baca juga: Polisi yang Pukul Jurnalis Minta Maaf: Awalnya Kasar, Wartawan Perempuan Akui Diancam Dicekik
Situasi tiba-tiba berubah tegang ketika salah satu polisi yang melakukan pengamanan meminta para jurnalis mundur, dengan cara yang keras.
Polisi tersebut pun sempat mendorong kasar para jurnalis.
Merasa situasi semakin tidak kondusif, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, memutuskan untuk menjauh dan berpindah ke area peron, dilansir TribunJateng.com.
Namun, ajudan yang sama mengejar Makna Zaezar dan melakukan tindak kekerasan, memukul kepala korban menggunakan tangan.
Jurnalis Perempuan Akui Turut Diancam
Tak hanya itu, ajudan tersebut melanjutkan tindakannya dengan mengancam jurnalis lain yang berada di lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.