Rabu, 24 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Polemik MBG di Kalibata, Diduga Ada Penggelapan Biaya Operasional, Kerugian Hampir Rp1 M

Polemik Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan diduga terkait biaya operasional dapur yang digelapkan pihak yayasan

TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
DAPUR MBG TUTUP - Kondisi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah berhenti beroperasi, Selasa (15/4/2025). Tak pernah dibayar, pemilik Dapur MBG di Kalibata laporkan yayasan setelah merugi hampir Rp1 M karena atas dugaan penggelapan dana. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) 

TRIBUNNEWS.COM - Muncul polemik penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Polemik ini terkait dengan biaya operasional dapur MBG yang diduga digelapkan pihak yayasan penerima dana.

Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apakah ada unsur penggelapan di dalam penyelenggaran ini.

Pihak mitra pelaksana MBG dari Yayasan Yayasan Media Berkat Nusantara dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) merasa dirugikan karena mengaku belum menerima sepeser pembayaran.

Akibatnya, dapur MBG-nya kini berhenti beroperasi.

Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra selaku mitra, mengatakan dapur MBG Kalibata terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idul Fitri 1446 H.

"Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur makan bergizi gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum," kata Harly di Kalibata, Selasa (15/4/2025) dilansir Tribun Jakarta.

Padahal, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan sejak Februari 2025.

Bahkan mereka telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

Namun, sampai saat ini Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan.

Seluruh biaya operasional dapur MBG sebelumnya sudah ditanggung oleh Ira.

Baca juga: Pastikan Program MBG Merata, Edhie Baskoro Tinjau Dapur MBG di Kabupaten Magetan

"Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun," ujar Ira dalam kesempatan yang sama.

Ia menuturkan pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN.

Namun, pihak yayasan disebut berdalih Ira belum menyelesaikan laporan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan