Selasa, 26 Agustus 2025

Diskusi Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Didatangi Pria Berseragam TNI, Usman Hamid: Intimidasi!

Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang.

ist
Ilustrasi anggota TNI. Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Ia menegaskan perbuatan tersebut pelanggaran serius terhadap hak untuk berkumpul dan mengungkapkan pendapat. 

“Kedatangan dan intimidasi aparat berseragam dalam sebuah diskusi akademik di lingkungan kampus merupakan pelanggaran yang serius terhadap hak untuk berkumpul, berserikat dan menyatakan pendapat secara damai," kata Usman Hamid, Rabu (16/4/2025). 

Terlebih lagi kata Usman Hamid, kampus adalah zona netral yang harus bebas dari intervensi negara baik pemerintah maupun aparat keamanan dan pertahanan seperti TNI

"TNI sebagai institusi harus menginvestigasi tindakan anggotanya tersebut agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang," imbuhnya. 

Usman juga menilai tindakan tersebut sangat jelas merupakan intimidasi dan bukan merupakan bagian dari tupoksi anggota TNI yang bertugas menjaga pertahanan negara.

Diskusi kampus bukanlah merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara. 

"Tindakan anggota TNI tersebut mengkonfirmasi kekhawatiran publik terkait militerisasi ruang publik seiring kuatnya penolakan masyarakat terhadap revisi UU TNI yang baru saja disahkan 20 Maret lalu," kata Usman Hamid. 

Baca juga: Berbeda dengan Revisi UU TNI, Pimpinan DPR Pastikan Pembahasan Revisi KUHAP Tak Terburu-buru

Kampus dijelaskannya harus menjadi ruang aman untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan membangun kesadaran masyarakat. 

"Kampus bukanlah wilayah operasi militer yang mengharuskan kehadiran anggota TNI untuk berjaga-jaga dengan dalih monitoring wilayah. Kejadian ini juga mengkonfirmasi kegagalan pihak kampus untuk melindungi segala aksi-aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa," tandasnya. 

 

Kronologi Kejadian

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sebuah diskusi yang diadakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025) diwarnai oleh insiden yang menegangkan. 

Diskusi yang mengangkat tema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” itu dihadiri oleh seorang pria tak dikenal yang tiba-tiba meminta untuk mengikuti forum.

Pria tersebut, yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans, berperawakan agak gempal, langsung masuk ke lokasi dan duduk mengikuti jalannya diskusi.

Rektor KSMW, Ryan Wisnal, mengungkapkan kehadiran pria tersebut membuat para peserta kaget.

"Kami kan itu masih dalam sesi memperkenalkan kawan-kawan yang hadir kan. Eh, itu pas di dia suruh ngenalin itu dia enggak mau," jelas Ryan saat dikonfirmasi Selasa (15/4/2025).

Baca juga: Menteri Hukum Klaim Tidak Ada Perbedaan Isi RUU TNI yang Disahkan DPR dengan yang Diundangkan

Setelah beberapa waktu, pria tersebut meninggalkan lokasi diskusi. 

Namun, tidak lama kemudian, dua pria berseragam TNI muncul di tempat yang sama. 

"Pas di tengah-tengah diskusi ada itu apa militer. Satu memakai seragam militer, satu lagi memakai baju hitam," ungkap dia.

Pria berseragam TNI tersebut menanyakan identitas peserta diskusi serta tema yang sedang dibahas.

"Kami juga tanya tujuannya datang ke sini dan mengetahui dari mana. Tapi dia hanya sekadar senyum-senyum. Seakan-akan dia menunjukkan apa ya, bahwa dia lebih kuat seperti itu," tambah Ryan.

Meski mengalami insiden tersebut, Ryan menegaskan bahwa ancaman seperti itu tidak akan menyurutkan semangat anggota KSMW untuk terus berdiskusi. 

"Kegiatan organisasi masih berjalan seperti biasa," tegasnya.

 

Penjelasan Kapuspen TNI 

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menanggapi pemberitaan terkait pria berseragam TNI yang mendatangi diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025).

Kristomei mengatakan kehadiran Sertu Rokiman yang merupakan Babinsa Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji hanya semata-mata dalam rangka menjalankan tugas rutin sebagai aparat teritorial untuk memonitor setiap kejadian yang ada di wilayah tanggung jawabnya. 

Menurutnya kehadiran Sertu Rokiman pun hanya di area depan kampus dan tidak masuk ke dalam lokasi acara diskusi.

Kedatangan Sertu Rokiman, kata Kristomei, karena sebelumnya beredar pamflet undangan diskusi yang bersifat terbuka untuk umum. 

Sehingga, lanjut dia, Sertu Rokiman, berusaha mencari tahu tentang kegiatan itu sebagai bagian dari tugas Babinsa dalam memonitor apa yang terjadi di wilayah tanggung jawabnya di antaranya kedukaan, bencana alam, kericuhan, perkelahian, dan lain lain.

Ia menegaskan tidak ada intervensi atau upaya dalam bentuk apa pun untuk menghentikan atau mempengaruhi kegiatan diskusi dan menegaskan Sertu Rokiman sama sekali tidak masuk ke area forum diskusi, melainkan tetap berada di luar kampus.

Baca juga: Referensi Daftar Kampus: 50 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025

Selain itu, ungkap dia, Sertu Rokiman juga tidak pernah memanggil mahasiswa keluar kampus untuk menemuinya. 

Sertu Rokiman, kata Kristomei, hanya berkomunikasi dengan petugas keamanan.

"Terkait dengan keberadaan seseorang yang disebut-sebut sebagai intelijen dalam video yang beredar, TNI memastikan bahwa individu tersebut bukanlah anggota TNI," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (16/4/2025).

"TNI sangat menghormati kebebasan akademik di lingkungan pendidikan dan tidak memiliki kepentingan untuk mencampuri urusan internal kampus," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan