Pelindo Bebaskan Perpanjangan Gate Pass hingga Biaya Tol Truk Akibat Kepadatan di NPCT1
Kemacetan di kawasan pelabuhan, khususnya di New Priok Container Terminal One (NPCT1) sendiri terjadi sejak Rabu (16/4/2025).
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pelindo bersama KSOP Tanjung dan Polres Pelabuhan memberikan sejumlah kompensasi kepada para sopir truk logistik yang terdampak macet di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kemacetan di kawasan pelabuhan, khususnya di New Priok Container Terminal One (NPCT1) sendiri terjadi sejak Rabu (16/4/2025).
Beberapa kompensasi yang diberikan oleh pengelola pelabuhan antara lain adalah pembebasan biaya gate pass yang kedaluwarsa.
Seperti diketahui, gate pass atau akses masuk ke terminal pelabuhan itu hanya berlaku selama 24 jam atau akan hangus usai pukul 23.59 di hari yang sama.
Direktur Eksekutif Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo, mengatakan pihaknya telah memberikan diskresi agar sopir tidak dikenai biaya tambahan akibat keterlambatan masuk terminal.
“Kami kompensasi terhadap hal-hal yang memang seperti menambah waktu pembatasan TILA-nya, kami perpanjang, dan kami tidak tarik cost. Itu juga kami selesaikan,” kata Drajat dalam konferensi pers di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).
Tidak hanya itu, demi mempercepat arus truk masuk ke NPCT1, gate otomatis sempat dibuka manual.
"Beberapa kali kami juga melepas gate untuk tapping gate-nya, juga kami free-kan,” ujarnya.
Kompensasi juga mencakup bantuan operasional di luar pelabuhan. Beberapa sopir yang sempat terjebak kemacetan di jalan arteri dibantu masuk ke tol.
“Teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri, kami masukkan ke tol. Itu juga biaya tol kami bantu, bersama Pak Dirlantas dan Pak Kapolres,” tambah Drajat.
Tak hanya itu, Pelindo juga turut menyediakan konsumsi bagi para sopir yang terpaksa menginap di dalam truk mereka.
“Di luar, teman-teman juga kami berikan konsumsi untuk menunggu. Itu juga kami berikan ke teman-teman sopir yang ada di lapangan,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, M Takwim, menyebut jika kemacetan panjang itu terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat di Terminal NPCT1, menyusul kedatangan tiga kapal kontainer besar secara bersamaan.
“Untuk hari itu memang ada tiga kapal yang tiba bersamaan di NPCT 1, sehingga terjadi peningkatan volume bongkar muat mencapai di atas 4.000,” ujar Takwim dalam konferensi pers, Jumat (18/4/2025).
Volume tersebut hampir dua kali lipat dari kapasitas harian terminal yang hanya 2.500 kontainer.
Daftar 5 Beasiswa S1-S3 yang Dibuka Agustus 2025: Dari Pelindo hingga LPDP, Ini Syarat Lengkapnya |
![]() |
---|
Lagi Asyik Boncengan, Pelajar di Tanjung Priok Disiram Air Keras, Polisi: Pelaku Cari Lawan Tawuran |
![]() |
---|
Produksi Baja Indonesia Tempati Posisi 14 Dunia, Pemerintah Inginkan Naik Level |
![]() |
---|
Menekan Emisi Karbon dan Kemacetan, Masyarakat Diajak Menggunakan Transportasi Publik |
![]() |
---|
Gaya Dedi Mulyadi Balas Pramono soal Bandung Kota Termacet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.