Minggu, 10 Agustus 2025

PPAD Tak Undang Gibran ke Acara Halalbihalal Purnawirawan, Komaruddin Simanjuntak Ungkap Alasannya

Plt Ketua Umum PPAD, Letjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak mengungkap alasan Gibran tak diundang dalam acara halalbihalal PPAD di Balai Kartini.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PRABOWO DAN PURNAWIRAWAN - Presiden Prabowo Subianto menemui Purnawirawan TNI AD dan keluarga besar TNI-Polri dalam acara halal bihalal di Balai Kartini, Jakarta, Selasa sore (6/5/2025). (Taufik Ismail). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, mengungkap alasan tidak diundangnya Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam acara halalbihalal PPAD di Balai Kartini, Jakarta pada Selasa (6/5/2025).

Komaruddin menjelaskan bahwa acara ini memang ditujukan khusus untuk keluarga besar TNI.

Dia menyatakan adanya kepala daerah yang hadir karena keluarganya merupakan tentara. 

“Ini kan purnawirawan dan keluarga besar tentara. Seperti Sri Sultan Hamengkubuwono, itu keluarga besar tentara. Makanya saya sebut sebagai Sri Sultan, bukan gubernur,” ujar Komaruddin.

Acara halalbihalal kali ini dihadiri oleh 1.210 peserta. Rinciannya, 1.004 purnawirawan TNI AD dan lebih dari 200 anggota keluarga besar tentara dari berbagai wilayah Indonesia.

Di sisi lain, Ia pun memastikan acara tersebut tidak berkaitan dengan isu pemakzulan Gibran dari Wakil Presiden RI.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang rutin digelar oleh para purnawirawan TNI AD

“Tidak, bahwa acara ini halalbihalal yang tiap tahunnya dilaksanakan oleh purnawirawan. Kalau tahun kemarin di Balai Sudirman, tahun ini di Balai Kartini. Jadi tidak ada dikaitkan dengan respon delapan pernyataan purnawirawan,” jelasnya.

Ia memahami, isu pemakzulan Gibran menjadi perbincangan di kalangan keluarga besar PPAD, akan tetapi hal itu tidak menjadi sikap organisasi. 

“Kalau tentara itu walaupun sudah pensiun, tetapi dia terus mengabdi. Jadi pola pikirnya pasti sama, berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI,” jelasnya.

Terkait apakah PPAD berkomunikasi dengan para purnawirawan yang menyampaikan delapan tuntutan politik beberapa waktu lalu, Komaruddin menyatakan hal tersebut adalah hak pribadi. 

“Secara demokrasi wajar-wajar saja. Mereka sudah berbuat untuk bangsa ini, dan itu bentuk keinginan membantu pemerintah,” jelasnya.

Komaruddin menegaskan, meski para purnawirawan punya hak berpendapat secara politik, mereka tetap menjunjung nilai-nilai kejuangan. 

Baca juga: Bicara di Hadapan Purnawirawan, Presiden Prabowo: TNI Selalu Dituduh Ingin Jadi Diktator

“Secara politik bisa, itu hak konstitusi. Tapi walaupun kami pensiun, di dada kami masih melekat Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan