Rabu, 10 September 2025
Tujuan Terkait

Pemindahan Ibu Kota Negara

Gibran Balas Nyinyiran ‘Bangun Istana di Tengah Hutan’: IKN Justru Reforestasi

Wapres Gibran tepis narasi negatif soal IKN yang disebut babat hutan. Ia ungkap fakta soal hutan produksi dan komitmen

Penulis: Taufik Ismail
Tribun Kaltim/Zainul
IBU KOTA NEGARA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka didampingi sejumlah pejabat meninjau Rusun ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (28/5/2025). Pada Juli 2025, Fraksi NasDem di DPR mendesak Presiden Prabowo segera terbitkan Keppres penetapan IKN sebagai ibu kota negara dan mendorong Gibran selaku Wapres dan kementerian mulai berkantor di IKN.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membantah informasi bohong alias hoaks sekaligus nyinyiran lama yang menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai proyek “membangun istana di tengah hutan.”

Ia menyebut narasi tersebut sebagai hoaks yang sudah beredar sejak awal penggagasan pemindahan ibu kota negara ke KalimantanTimur  oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang juga ayahandanya.

“Dulu itu banyak sekali hoaks-hoaks tentang IKN. Katanya membangun istana di tengah hutan, membabat hutan. Itu salah,” tegas Gibran saat berbicara di forum Green Impact Festival di Jakarta Theater, Kamis (24/7/2025).

Narasi negatif tersebut mulai muncul sejak tahun 2019, ketika Presiden Jokowi pertama kali mengumumkan rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Sejumlah pihak menuding proyek IKN sebagai ancaman ekologis dan simbol kekuasaan yang merusak alam.

Baca juga: Jokowi, IKN dan Akun FufuFafa yang Bikin Heboh

Gibran menegaskan bahwa tudingan tersebut keliru. Ia menjelaskan bahwa lokasi pembangunan IKN berada di kawasan hutan produksi ekaliptus—jenis hutan industri yang secara legal ditebang setiap enam hingga tujuh tahun.

Menurutnya, pembangunan IKN justru disertai dengan program rehabilitasi ekosistem melalui penanaman pohon-pohon endemik Kalimantan.

“Di sana itu hutan produksi ekaliptus. Sekarang kita bangun IKN di sana, lalu kita kembalikan lagi sebagai hutan heterogen dengan pohon-pohon asli Kalimantan,” ujarnya.

Ia menyebut beberapa jenis pohon yang ditanam kembali, seperti ulin, meranti, dan tengkawang. Menurut Gibran, langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

“Komitmen Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim ini sudah sangat besar. Salah satunya lewat nursery center di IKN dan Jawa Barat,” kata Gibran.

Nursery center yang dibangun di IKN disebut mampu memproduksi hingga 15 juta bibit per tahun.

Baca juga: Rp130 Triliun Terancam Mubazir, NasDem Minta Gibran Segera Pindah ke IKN

Gibran juga menyampaikan bahwa kebakaran hutan di Kalimantan telah menurun drastis dalam satu dekade terakhir, dengan penurunan mencapai 85 persen dibandingkan sepuluh tahun lalu.

“Masalah kebakaran hutan sudah sangat berkurang sekali dibandingkan 10 tahun yang lalu. Pengurangannya sampai 85 persen,” pungkasnya.

Pernyataan Gibran ini menjadi klarifikasi atas narasi negatif yang menyebut pembangunan IKN sebagai ancaman ekologis. Ia menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga pada pemulihan lingkungan dan keberlanjutan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan