Senin, 8 September 2025

Paus Baru

Ketua KWI Ucap Syukur Konklaf Berjalan Lancar: Paus Leo XIV ‘Kembaran’ Paus Fransiskus

Ketua KWI Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan konklaf untuk memilih pemimpin umat Katolik atau Paus berjalan  lancar.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
PAUS LEO XIV - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin saat konferensi pers di Kantor KWI, Jalan Taman Cut Mutiah, Menteng, Jakarta, Sabtu (10/5/2025). Mgr. Antonius memberikan keterangan terkait terpilihnya Kardinal Robert Prevost OSA sebagai Paus baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan konklaf untuk memilih pemimpin umat Katolik atau Paus berjalan  lancar.

Apalagi, hanya berlangsung selama 25 jam sejak konklaf dibuka dan terpilih Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV.

Antonius mengungkapkan, dirinya intens berkomunikasi langsung dengan Ignatius Kardinal Suharyo yang ikut dalam rangkaian konklaf.

Di mana, dari pembicaraan itu terungkap sosok yang akan menggantikan Paus Fransiskus.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Kantor KWI, Jalan Taman Cut Mutiah, Menteng, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Baca juga: Dinilai jadi Suksesor Paus Fransiskus, Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Harapan Baru bagi Umat Dunia

“Rasa-rasanya harapan-harapannya itu mengarah pada figur Paus Fransiskus ke II yang akan meneruskan. Dan rupa-rupanya suara itu sejak awal sudah tertuju kira-kira siapa yang akan terpilih,” kata Antonius.

“Maka tidak begitu lama, terpilihlah Kardinal Robert Prevost sebagai Paus dan para kardinal ini yang hadir di sana menerima dengan sukacita Paus Leo XIV ini,” sambung dia.

Antonius menambahkan, Paus Leo XIV merupakan Paus dari Ordo Santo Agustinus (OSA) yang pertama.

Baca juga: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paus Leo XIV

Selain itu, Paus Leo XIV merupakan Paus pertama juga yang lahir di Amerika Serikat dan berkewarganegaraan Peru.

Menurutnya, hal ini menjadi dua kombinasi yang luar biasa, dari latar belakang negara maju serta super power seperti Amerika Serikat dengan negara Peru, di Amerika Selatan yang terpinggirkan serta banyak kaum miskin dan kaum menderita.

Hal ini, kata Antonius seakan-akan menggambarkan sosok kembar dari Paus Fransiskus yang peduli terhadap kaum terpinggirkan dan miskin.

“Jadi seperti seakan-akan ini kembarannya, kembaran Paus Fransiskus yang lebih muda. Hidup sederhana, penuh bela rasa, hidup suci, penuh dedikasi yang muncul di dalam pribadi kardinal Robert Francis Prevost,” ujar Uskup Keuskupan Bandung ini.

“Maka bagi saya kenapa tidak memilih Fransiskus II? Ini tafsirannya, bisa mudah-mudahan tidak salah. Sejauh yang saya amati, yang saya yakini maka saya menduga begini. Dia ingin melanjutkan karya pastoral menghadirkan Paus Fransiskus dengan gebrakan Leo ke XIII,” tambahnya.

Antonius pun mengungkap, Paus Fransiskus pada 10 tahun yang lalu melihat sosok Robert Francis Prevost sebagai seorang imam Katolik yang mencerminkan dirinya.

Di mana, pada tahun 2014, Robert Francis Prevost diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi administrator keuskupan Chiclayo di Peru.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan