Jumat, 15 Agustus 2025

Hercules dan Ormas GRIB

Ormas Grib Tanggapi Pembentukan Satgas Anti Premanisme: Kami Dukung 100 Persen

Ketua Bidang Komunikasi Publik DPP Grib Jaya Razman Nasution menekankan ormas Grib Jaya mendukung hadirnya Satgas Anti Premanisme

|
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
Tribunnews.com/ Alivio
BERANTAS PREMANISME - Ketua Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat Grib Jaya Razman Arif Nasution memberikan tanggapan terkait langkah pemerintah membentuk Satuan Tugas Anti Premanisme.  

Menurutnya, saat ini belum diputuskan apakah pembentukan satuan tugas (Satgas) khusus akan menjadi solusi. 

Namun, fungsi penindakan sudah berjalan melalui kanal-kanal yang ada.

“Tanpa dibentuk pun, tidak segala sesuatu harus diselesaikan dengan menunggu terbentuknya tim. Fungsi-fungsi itu sudah bisa berjalan normal. Melalui teman-teman kepolisian bisa, pembinaan di Kemendagri juga bisa, apalagi kalau sudah masuk ke tindak kriminal, ya polisi bisa langsung menangani,” jelasnya.

“Jadi ya sudah berjalan, tidak perlu menunggu adanya Satgas atau tim khusus itu.”

Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah tak akan ragu menindak ormas yang terbukti melanggar hukum.

“Kalau memang ditemukan tindak pidana, ya sanksi. Apalagi kalau tingkat tindak pidananya sudah tidak bisa ditoleransi,” tegas dia.

Baca juga: Kapolda Metro Irjen Karyoto Tidak Akan Pandang Bulu Berantas Premanisme

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menuturkan pemberantasan premanisme bentuk jaminan kepada para investor yang akan berinvestasi di Indonesia.

Dia meminta agar para investor agar tak usah khawatir terkait aksi-aksi premanisme karena ada Polri yang akan menindak tegas para pelaku.

"Terkait dengan investasi, tidak usah ragu. Masuk saja, urusan keamanan kami yang nangani," ucap Sigit kepada wartawan di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Sejauh ini, Polri sendiri telah menggelar operasi kewilayahan sejak 1 Mei 2025 untuk memberantas aksi premanisme di seluruh Indonesia.

"Yang jelas Polri menindak tegas setiap tindakan premanisme. Kita sudah membentuk operasi, namanya operasi pekat kewilayahan dalam kurun waktu mulai dari tanggal 1 kemarin sudah ribuan kasus yang tangani," ungkap Sigit. 

Di sisi lain, Sigit juga meminta kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan kehadiran para preman ini agar segera melapor ke pihak kepolisian.

"Yang jelas kita membuka semua layanan pengaduan dan kita pasti tindak tegas," tuturnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan