Minggu, 24 Agustus 2025

IDAI Sebut Ada Ketegangan yang Dirasakan para Dokter dan Menkes Budi Gunadi Sadikin

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yunarso menilai ada ketegangan yang dirasakan para dokter dan Menteri Kesehatan BGS.

Penulis: Reza Deni
Editor: Febri Prasetyo
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
POLEMIK MUTASI DOKTER - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan mutasi Dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K), staf pengajar senior di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Jakarta, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke RS Fatmawati. Budi menegaskan, mutasi yang dilakukan sejak enam bulan lalu merupakan bagian dari upaya menciptakan pemerataan serta menghapus praktik-praktik yang tidak sehat dalam sistem layanan kesehatan nasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yunarso menilai ada ketegangan yang dirasakan para dokter dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin atau BGS. 

Hal itu dikatakan Piprim untuk merespons polemik mutasi dirinya dari RSCM ke RS Fatmawari. Piprim secara khusus menyoroti komunikasi BGS yang sangat buruk.

"Terutama terlebih setelah semua kewenangan itu ada di Kementerian Kesehatan ya," kata Piprim di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Sejumlah kewenangan kedokteran seperti surat tanda registrasi (STR), surat izin praktik (SIP), surat keterangan kecukupan (SKP) yang terpusat di Kemenkes.

"Dengan semua kewenangan itu yang menjadi monopoli Kementerian Kesehatan, ini rupanya menjadi alat penekan yang sangat efektif, sehingga menciptakan ketidaknyamanan bagi kami para dokter khususnya di rumah sakit vertikal," kata Piprim.

Dia mengatakan tidak bisa bersuara karena ancaman yang menanti para dokter yang berbeda pandangan dengan pemerintah.

"Karena nanti ancamannya adalah kamu nanti dicabut STR-nya, kamu nanti dibekukan SIP-nya. Buat dokter yang sudah kuliah belasan tahun, ancaman cabut STR ini adalah sesuatu yang sangat menghantui," kata dia.

Dia membantah bahwa IDAI ribut sendiri dengan polemik mutasi dan kolegium ini.

"Karena yang lain nggak berani, bukan karena kami yang paling berani. Tapi dipahami situasinya bahwa suasana itu begitu mencekam bagi para dokter di rumah sakit vertikal saat ini," kata dia.

"Dan itulah yang ingin kami adukan ke DPR supaya ada perubahan, jangan lagi ada abuse of power. Mentang-mentang semua kewenangan yang sekarang ada di Kementerian Kesehatan, dengan seenaknya mereka menekan para dokter ini," tandasnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memberikan penjelasan tentang mutasi dokter spesialis di RS vertikal milik pemerintah itu.

Baca juga: Menkes Respons Polemik Mutasi Dokter Piprim ke RS Fatmawati, Singgung Upaya Pemerataan

Hal ini untuk merespons kisruh rotasi Piprim yang viral di media sosial.

Melalui keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Kemenkes menegaskan rotasi tersebut merupakan hal biasa dalam organisasi.

Selaim Piprim, ada 12 dokter lainnya dari spesialis yang berbeda yang turut dirotasi untuk pengembangan RS Kemenkes. 

Kemenkes menilai perpindahan Piprim untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Rumah Sakit Fatmawati (RSF).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan