Ijazah Jokowi
Pengakuan Rekan Jokowi saat Kuliah di UGM: Motoran Bareng, Sebut Lulusan Pertama Fakultas Kehutanan
Dua rekan Jokowi semasa kuliah di UGM memberikan pengakuan di tengah polemik isu ijazah palsu milik mantan Wali Kota Solo tersebut.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Polemik kasus dugaan ijazah mantan Presiden, Joko Widodo (Jokowi) masih terus berlanjut.
Selain adanya proses hukum, ada pula pengakuan dari rekan seangkatan Jokowi semasa masih aktif menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satunya adalah Mustoha Iskandar. Dia merupakan rekan seangkatan Jokowi yaitu pada tahun 1980.
Iskandar mengaku cukup dekat dengan Jokowi karena semasa kuliah kerap bermain bersama seperti mendaki gunung.
"Saya masuk tahun 1980, seangkatan dengan Pak Joko Widodo, teman kuliah bareng, camping bareng, pernah juga naik motor bareng," katanya dikutip dari YouTube tvOne, Minggu (18/5/2025).
Namun, Iskandar mengatakan dirinya tidak diwisuda bersama dengan Jokowi yang lulus tahun 1985. Dia mengaku baru diwisuda setahun setelahnya.
Lalu, dia menceritakan bahwa satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 berjumlah sekitar 90 orang.
Setelah itu, Iskandar mengomentari soal tudingan bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.
Baca juga: Ditanya soal Ijazah, Teman Kuliah Jokowi Tegaskan Wisuda Bareng di UGM: Apa Lagi yang Diragukan?
Dia menilai bahwa tuduhan semacam itu mengada-ada. Pasalnya, Iskandar menegaskan bahwa dirinya adalah saksi hidup perjalanan Jokowi semasa kuliah hingga lulus dari UGM.
"Saya kira (tudingan ijazah palsu Jokowi) ngarang saja itu. Saya ini saksi fakta, artinya yang menyaksikan, bukan hanya sekedar katanya."
"Saya melihat, mendengar, berinteraksi dengan Mas Jokowi sejak sama-sama masuk tahun 1980 sampai lulus 1985," katanya.
Bahkan, Iskandar mengatakan Jokowi adalah lulusan pertama dari Fakultas Kehutanan UGM.
"Jadi generasi angkatan '80, Pak Joko Widodo termasuk generasi pertama yang lulus," jelasnya.
Dengan predikat itu, Iskandar juga mengakui bahwa Jokowi adalah sosok yang berprestasi.
Kemudian, Iskandar menceritakan Jokowi semasa masih menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM di mana mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok yang sederhana dan pendiam.
Dia mengatakan Jokowi juga tidak terlalu aktif di kampus dan hanya mengikuti kegiatan mendaki gunung.
Iskandar turut menuturkan bahwa Jokowi sempat memakai kacamata ketika masih berkuliah meski saat ini tidak pernah mengenakan lagi.
Ia lantas memperlihatkan foto ketika Jokowi tengah memakai kacamata saat rangkaian acara wisuda.
"Kok sekarang ada yang meragukan itu, memang dulu itu pakai kacamata," katanya.
"Ini saat wisuda ini, lalu ada dikasih selamat itu. Itu pakai kacamata Pak Jokowi," sambung Iskandar.
Teman Lain Tanggapi soal Jokowi Ngaku Jurusan Teknologi Kayu

Terpisah, rekan seangkatan Jokowi lainnya, Andi Pramaria, turut mengomentari soal polemik ijazah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Khususnya, terkait pengakuan Jokowi yang mengaku berkuliah di Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan UGM.
Andi menyebut bahwa di Fakultas Kehutanan UGM, tidak ada penjurusan seperti di fakultas lainnya.
"Jadi misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, ya memang dia ngakunya jurusan teknologi kayu."
"Kalau saya ngakunya jurusan silvikultur karena saya pengennya itu. Dan saya boleh (ambil) mata kuliah yang memang ngarah ke sana," jelasnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/5/2025), dikutip dari YouTube iNews.
Selanjutnya, Andi turut mengomentari soal polemik foto wisuda Jokowi yang dianggap editan.
Dia membantah hal tersebut. Andi mengungkapkan ada bukti bahwa Jokowi memang pernah diwisuda pada tahun 1985.
Ia menjelaskan foto itu kemungkinan dimiliki oleh mahasiswa lain bernama Saminudin Baroritouw.
Pasalnya, sambung Andi, hanya Saminudin yang memiliki kamera saat itu.
"Jadi gini, di tahun '85 itu yang mempunyai tustel (kamera) itu Saminudin Baroritouw. Ya dia yang memiliki foto itu dan hanya dia yang memiliki dokumentasi lengkap itu," jelasnya.
Selanjutnya, Andi juga bisa membuktikan bahwa ijazah Jokowi adalah asli karena dari desain dan font yang digunakan sama dengan miliknya.
"Ya sama (dengan ijazah Jokowi). Kalau soal font dan desain, ya kami nggak tahu karena kita terima dari UGM seperti ini," tuturnya.
Status Perkara Tudingan Ijazah Palsu
Sementara itu, Polda Metro Jaya masih belum menaikkan status perkara tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan penyelidik telah mengambil keterangan saksi untuk mengumpulkan dan memastikan peristiwa yang dilaporkan.
Ia menyampaikan, sudah ada 24 saksi yang diperiksa sejauh ini.
"Kita lihat nanti apakah masih perlu klarifikasi orang-orang atau cukup dengan yang sudah memberikan keterangan klarifikasi bisa langsung dinaikkan ke tahap penyidikan," katanya, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menuturkan peluang pelapor diperiksa kembali sangat dimungkinkan.
Menurutnya, pemanggilan pelapor sesuai pertimbangan dari penyelidik.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.