Kamis, 4 September 2025

Depok Bukan lagi Juru Kunci, Parepare Kini Jadi Kota Paling Intoleran versi Setara Institute

Setara Institute kembali merilis hasil capaian Indeks Kota Toleran (IKT) untuk tahun 2024 di seluruh Indonesia. 

Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
INDEKS KOTA TOLERAN 2024 - Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Ismail Hasani saat peluncuran capaian IKT, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (27/5/2025). Dalam hasil tersebut Depok mengakan peningkatan peringkat sebagai kota intoleran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setara Institute kembali merilis hasil capaian Indeks Kota Toleran (IKT) untuk tahun 2024 di seluruh Indonesia. 

Dari hasil capaian itu, Kota Depok yang selama dua tahun berturut menjadi juru kunci atau kota paling tidak toleran, kini mengalami perbaikan peringkat.

Di mana dalam hasil rilis yang diterima Tribunnews, Depok kini berada di peringkat 78 dari 94 kota di Indonesia dengan skor 4,458. 

Sementara itu dalam hasil rilis yang disampaikan Setara Institute pada Selasa (27/5/2025) menempatkan Kota Parepare menjadi peringkat juru kunci.

Berikut daftar 10 besar kota paling tidak toleran atau intoleran berdasarkan Indeks Kota Toleran di 2024 versi SETARA Institute:

85. Pagar Alam 4,381
86. Sabang 4,377
87. Ternate 4,370
88. Makassar skor 4,363
89. Bandar Lampung skor 4,357
90. Pekanbaru skor 4,320
91. Banda Aceh skor 4,202
92. Lhokseumawe skor 4,140
93. Cilegon skor 3,994
94. Parepare skor 3,945

Sementara berdasarkan IKT Setara Institute, tahun 2023, Kota Depok, memperoleh skor 4,010. 

Berikut ini ranking dan skor 10 terbawah kota intoleran yang dipaparkan Setara Institute untuk tahun 2023:

85. Kota Sabang, Aceh
86. Kota Bandar Lampung, Lampung
87. Kota Palembang, Sumatera Selatan
88. Kota Pekanbaru, Riau
89. Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
90. Kota Lhokseumawe, Aceh
91. Kota Padang
92. Kota Banda Aceh, Aceh
93. Kota Cilegon, Banten
94. Kota Depok, Jawa Barat

Dalam temuan ini, Setara Institute menggunakan delapan indikator penilaian yang menjadi acuan.

Adapun delapan indikator tersebut yakni, pertama, Rencana pembangunan dalam bentuk RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya.

Indikator kedua, kebijakan pemerintah kota meliputi kebijakan promotif dan diskriminatif terkait isu toleransi.

Indikator ketiga, Peristiwa intoleransi, keempat, dinamika masyarakat sipil terkait isu toleransi.

Indikator kelima, pernyataan pejabat kunci tentang isu toleransi, keenam, tindakan nyata terkait isu toleransi, ketujuh, heterogenitas keagamaan penduduk dan indikator terakhir, inklusi sosial keagamaan.

"Pengembangan indikator penelitian dilakukan pada IKT 2024, tepatnya melalui pengembangan indikator ke-2 dari semula hanya mengukur ada atau tidaknya di suatu daerah kebijakan diskriminatif, dikembangkan menjadi kebijakan pemerintah dengan sub-indikator kebijakan diskriminatif dan kebijakan promotif terhadap toleransi," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Ismail Hasani saat peluncuran capaian IKT, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan