3,7 Juta Orang di RI Hidup dari Memulung Sampah, 64 Persen di Bawah Garis Kemiskinan
Data SuRCI, pekerjaan pengumpul sampah menjadi nomor 6 paling berbahaya di dunia, karena ada 33 Tingkat cedera fatal dari tiap 100.000 pekerja
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sustainability for Resource Collectors Initiative (SuRCI), menyatakan, sebanyak 3,7 juta orang di Indonesia berprofesi sebagai pengumpul sampah.
Sebanyak 64 persen dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tidak memiliki jaminan kesehatan dan keamanan kerjanyanya (42 persen ) karena tidak sanggup membayar.
Menurut data SuRCI, pekerjaan pengumpul sampah menjadi nomor 6 paling berbahaya di dunia, karena ada 33 Tingkat cedera fatal dari tiap 100.000 pekerja.
“Secara akses, 21 persen pekerja sulit mengakses ke perangkat teknologi dan internet membuat mereka tidak bisa mengakses informasi dan kesempatan lebih besar,” kata Country Manager SuRCI Indonesia, Annisa Fauziah dikutip Minggu, 1 Juni 2025.
Annisa mengatakan, SuRCI selama ini hadir sebagai penghubung para pemulung sampah (resource collector) dengan program pendidikan, manfaat sosial, dan peluang, menjadikan mereka pemain kunci dalam ekonomi sirkular dan dilihat sebagai pahlawan lingkungan sesungguhnya.
Selama ini SuRCI sudah bergerak di 10 provinsi dan telah memberdayakan lebih dari 4.000 resource collector. Namun, sebagian besar masih di tingkat pengumpulan sebelum TPA.
Baca juga: Detik-detik Tangan Bocah 14 Tahun Masuk ke Mesin Pencacah Sampah di Bali, Ini Kondisi Korban
"Tahun ini, SuRCI menjangkau TPA, dengan pertama kali melakukan pembagian sembako di TPA Suwung, Bali lalu dilanjutkan ke TPA Bantar Gebang yang merupakan TPA terbesar di Indonesia dengan luas wilayah mencapai 110,3 hektar dan ketinggian sampah mencapai 40 meter serta menampung sekitar 55 juta ton sampah," ungkap Annisa.
SuRCI merupakan organisasi nirlaba yang memberdayakan para pemulung sampah melalui solusi sirkular, Mereka mendistribusikansembako dan temu langsung bersama para resource collector di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 31 Mei 2025.
Kegiatan ini diikuti 639 keluarga resource collector yang dikoordinir Ikatan pemulung Indonesia (IPI) hadir. Terdapat 639 paket sembako yang masing-masing berisikan 5 kg beras, 1 liter minyak, dan 1 paket mie instan dibagikan.
Annisa Fauziah menegaskan, para pemulung sampah sangat berjasa dalam menjaga lingkungan, namun kenyataannya di Indonesia, sektor pengelolaan sampah sebagian besar masih bersifat non-formal.
"Sebagian besar mereka berasal dari kelompok termarjinalkan dan tidak mendapatkan perlindungan sosial yang layak,” ujar Annisa.
Pemberian sembako dipilih, karena memberikan dampak langsung yang bisa dirasakan oleh komunitas sasaran, sekaligus membangun kepercayaan antara organisasi dan komunitas, sebagai dasar untuk program-program pemberdayaan yang lebih berkelanjutan di masa datang.
Selain kegiatan ini, Yayasan SuRCI juga menjalankan berbagai program lainnya untuk mendukung peningkatan kualitas hidup para resource collector. Beberapa di antaranya adalah program kesehatan dan keamanan kerja, edukasi keterampilan dan literasi, program nutrisi keluarga, dan lainnya.
Semua program dirancang untuk menjawab tantangan mendasar yang dihadapi para pengumpul sampah, serta mendorong inklusi mereka dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
"Dengan memberikan akses yang setara terhadap informasi, perlindungan sosial, dan kesempatan ekonomi, resource collector dapat menjadi aktor utama dalam ekonomi sirkular yang adil dan berkelanjutan,” kata Annisa.
Sambut HUT ke-79 RI, Komnas PA hingga Komunitas Bermain Bersama Anak-anak di TPST Bantargebang |
![]() |
---|
Dukung Jakarta Jadi Kawasan Aglomerasi, NU Jakbar Gandeng Komunitas untuk Pengolahan Sampah |
![]() |
---|
Penemuan Jasad Pria Dimakan Biawak di Bantargebang, Diduga Kasus Pembunuhan, Polisi Curigai 3 Saksi |
![]() |
---|
Polisi Dalami Ada Atau Tidak Kandungan Racun di Jasad Pria yang Dimakan Biawak di TPST Bantargebang |
![]() |
---|
27 Saksi Diperiksa soal Jasad Pria Kepala Terbungkus Karung dan Kaki Tangan Terikat di Bantargebang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.