Kamis, 11 September 2025

Meski Sudah Masuk Musim Kemarau, BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang akibat hujan deras dan cuaca ekstrem meski sudah masuk musim kemarau

Penulis: Taufik Ismail
Tribunnews.com/Handout
CUACA EKSTREM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga hari ini Minggu (18/5/2025), peristiwa banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem terjadi di berbagai wilayah di Pulau Jawa hingga Maluku Utara. Selain kerusakan infrastruktur dan bangunan, bencana alam tersebut mengakibatkan korban jiwa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah bencana terjadi di penghujung Mei serta awal Juni 2025. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kejadian bencana masih didominasi oleh fenomena hidrometeorologi basah seperti angin kencang dan curah hujan tinggi yang terjadi di sejumlah daerah.

Di antaranya hujan deras serta angin kencang di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh yang terjadi pada Jumat, (30/5/2025) pukul 19.30 WIB. Peristiwa tersebut  telah mengakibatkan kerusakan di sejumlah permukiman warga dan fasilitas umum.

Baca juga: Banjir, Longsor dan Cuaca Ekstrem Terjang Jawa hingga Maluku Utara, 3 Orang Meninggal Dunia

"Cuaca ekstrem tersebut terjadi secara tiba-tiba dan memicu kepanikan warga di beberapa kecamatan yang terdampak," kata Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Minggu (1/6/2025).

Tercatat tiga kecamatan terdampak yakni Kecamatan Babussalam di Desa Batumbulan Baru dan Desa Alas Merancar, Kecamatan Badar di Desa Kuta Tinggi, serta Kecamatan Deleng Pokhisen di Desa Kaya Pangur dan Desa Beriring Naru. Hembusan angin kencang dan hujan lebat merusak 18 unit rumah warga, sementara akses jalan umum serta jaringan kabel listrik PLN juga turut terdampak.

Sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 80 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu.

Selain itu angin kencang juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Kutalimbaru tersebut terjadi pada Jumat, (30/5) yang  menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon besar yang menimpa permukiman warga dan jaringan kabel listrik PLN.

"Kejadian ini berdampak langsung pada warga Kelurahan Kual Lau Bicik. Sebanyak delapan KK dilaporkan terdampak akibat kejadian tersebut," katanya.

Sementara itu, banjir terjadi di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu, (31/5/2025). Banjir terjadi akibat meluapnya drainase permukiman. Luapan air mengakibatkan banjir di tiga wilayah administrasi, yakni Kelurahan Puserren, Kelurahan Juppandang, dan Desa Karueng di Kecamatan Enrekang.

Sebanyak 49 KK terdampak akibat peristiwa ini, dengan total 43 unit rumah warga yang terendam. Tak hanya itu, enam fasilitas kantor pemerintahan turut terdampak banjir, termasuk Kantor Camat, Kantor Polisi, Kantor Kodim, Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Kantor Inspektorat, serta Kantor Dinas Kesehatan.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Bencana banjir  melanda lima desa di wilayah Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu pagi, (1/6/2025) sekitar pukul 06.00 WITA, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dengan intensitas tinggi.

Akibat hujan deras tersebut, Sungai Moutong meluap dan menyebabkan banjir yang merendam pemukiman warga di Desa Moutong Tengah, Moutong Utara, Moutong Timur, Moutong Barat, serta Desa Lobu.

Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 14 Mei 2025

"Luapan air sungai tidak dapat terbendung dan menggenangi rumah-rumah warga, menyebabkan kepanikan dan kerusakan di sejumlah titik permukiman. Pendataan rinci terkait dampak terhadap rumah dan infrastruktur masih dalam proses," katanya.

BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang akibat hujan deras dan cuaca ekstrem meski sudah memasuki musim kemarau. BNPB juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi dan peringatan dari BPBD setempat.

"Pastikan saluran air dan drainase di sekitar rumah dan lingkungan terbebas dari sampah dan sumbatan agar aliran air lancar, serta hindari berteduh di bawah pohon besar atau bangunan yang rawan saat cuaca buruk dan angin kencang. Siapkan perlengkapan darurat dan ikuti arahan evakuasi jika diperlukan demi keselamatan bersama," pungkasnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan