Sabtu, 16 Agustus 2025

Idul Adha 2025

Bacaan Takbiran Idul Adha 2025 dalam Arab, Latin, dan Waktu Membacanya

Berikut ini bacaan takbiran saat Idul Adha dalam Arab, latin, dan waktu membacanya. Membaca takbiran Idul Adha 2025 bisa dimulai kapan?

Canva/Tribunnews.com
IDUL ADHA - Grafis yang dibuat di Canva Premium pada Kamis (29/5/2025). Simak berikut ini bacaan takbiran Idul Adha 2025 dalam Arab, latin, dan waktu membacanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berikut ini bacaan takbiran Idul Adha dalam Arab dan latinnya.

Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Jumat (6/6/2025) besok sesuai dengan ketetapan Kementerian Agama (Kemenag).

Itu artinya, pada Kamis (5/6/2025) malam besok kita bisa mengumandangkan takbir atau takbiran.

Berikut bacaan takbiran Idul Adha dalam Arab dan latinnya:

Versi Pendek

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ, لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ اَكْبَرْ, اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Latin:

Allāhu akbar Allāhu akbar Allāhu akbar Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar, Allāhu akbar walillāhil-hamd

Artinya:

Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.

Versi Panjang

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

Baca juga: Besok Puasa Tarwiyah Jelang Idul Adha 1446 Hijriah Tahun 2025? Ini Bacaan Niat hingga Keutamaannya

Latin:

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānalillāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. 

Artinya:

Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.

Membaca takbiran saat Idul Adha disyariatkan pada hari Arafah (9 Zulhijjah), Nahar (10 Zulhijjah) dan Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah).

Mengutip laman Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, terkait waktu takbiran Idul Adha tersebut, para ulama terbagi dalam tiga pendapat, yakni:

Pertama, dimulai saat setelah shalat zhuhur pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan berakhir setelah shalat subuh pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah), juga mengumandangkan takbir seraya mengiringi seluruh shalat fardu.

Hal tersebut merupakan pendapat yang shahih dan telah diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan, Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, itu juga pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad.

Kedua, takbir dimulai setelah shalat maghrib pada malam Idul Adha (10 Dzulhijjah), sebagai qiyas atau analogi dengan Idul Fitri, dan berakhir setelah shalat subuh di akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Ketiga, mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), dan berakhir setelah shalat ashar pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Riwayat yang demikian berasal dari ‘Umar bin Khattab, ‘Ali bin Abi Thalib, Sufyan At-Tsauriy, Ahmad, Ishaq, Abu Yusuf, Muhammad dan Ibnu Al Mundzir juga memilihnya.

Dari pendapat tiga pendapat tersebut, yang paling shahih menurut Imam Nawawi adalah mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah dan berakhir pada waktu shalat ‘Ashar akhir hari tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah).

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan