Sabtu, 20 September 2025

Makna Kebersamaan Prabowo dan Megawati di Hari Pancasila: Momentum Persatuan Pemimpin Bangsa

Momen ini bisa menjadi upaya Prabowo meredam spekulasi tentang ketegangan politik pasca-Pilpres 2024.

Ist/BPIP
HARI LAHIR PANCASILA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat. (HO/BPIP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar pada 2 Juni 2025 di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat, menjadi sebuah peristiwa yang penuh makna dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. 

Dalam suasana khidmat itu, menyuguhkan pertemuan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Kehadiran Prabowo dan Megawati dalam satu forum resmi kenegaraan menjadi sorotan utama. 

Pengamat politik Hendri Satrio menilai bahwa momen ini bisa menjadi upaya Prabowo meredam spekulasi tentang ketegangan politik pasca-Pilpres 2024.

"Ini adalah sinyal politik yang positif, menunjukkan bahwa pemerintahan baru ingin membangun harmoni dan kesinambungan," katanya, kepada Tribunnews.com, Rabu (4/6/2025).

Sebagai informasi, momen ini merupakan kali pertama keduanya tampil bersamaan dalam acara resmi negara sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024. 

Meski memiliki latar belakang sejarah politik yang berwarna, pertemuan ini memperlihatkan kedewasaan sikap kenegarawanan yang luar biasa. 

Prabowo tampak menghampiri Megawati dengan senyum hangat, lalu keduanya saling bersalaman dan bertukar sapa dengan penuh rasa hormat. 

Keduanya tampak berdiri berdampingan dengan penuh wibawa, menyapa tamu undangan serta menyimak jalannya upacara dengan khidmat.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai dasar moral dan ideologis dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. 

"Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga bintang penuntun dalam setiap langkah pembangunan bangsa ini. Hari ini, kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi meneguhkan kembali tekad kita sebagai anak bangsa untuk terus merawat nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Prabowo.

Momen kebersamaan antara Prabowo dan Megawati menjadi simbol kuat kesatuan dan persatuan nasional. 

Dalam beberapa kesempatan selama acara, keduanya terlihat berbincang santai dan saling menunjukkan rasa hormat satu sama lain. 

Gestur akrab itu menjadi penanda penting bahwa perbedaan di masa lalu tidak menjadi penghalang untuk bekerja bersama demi kepentingan yang lebih besar, yaitu Indonesia.

Megawati sendiri hadir dengan kharisma seorang negarawan senior dan dihormati. Ia duduk di barisan depan bersama jajaran pejabat tinggi negara lainnya 

Sebagai putri dari Presiden Soekarno, penggagas utama Pancasila, kehadiran Megawati dalam momen ini menjadi simbol kontinuitas sejarah bangsa.

Tak hanya tokoh-tokoh nasional, berbagai elemen masyarakat turut hadir dalam acara tersebut, yakni Menteri Kabinet Merah Putih, tokoh agama, hingga perwakilan organisasi kemasyarakatan. 

Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 ini tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan, namun memiliki makna historis mendalam bahwa tanpa Pancasila, bangsa ini akan hancur. 

Hal ini ditekankan betul oleh Presiden RI dalam amanatnya dan Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarno Putri melalui pernyataannya seperti yang ditayangkan dalam Profil BPIP.  

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 ini juga menjadi momentum terjalinnya hubungan yang harmonis dan keteladanan para negarawan. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan