Selasa, 16 September 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Bahlil Dijuluki Pahlawan Kesiangan Raja Ampat, Aliansi Pemuda: Copot Dia sebelum Alam Papua Musnah

Aliansi Pemuda dan Masyarakat Papua Peduli Demokrasi menjuluki Bahlil Lahadalia sebagai pahlawan kesiangan karena selama ini dianggap diam saja.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews
BAHLIL PARIS AGREEMENT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Aliansi Pemuda dan Masyarakat Papua Peduli Demokrasi di Tanah Papua menjuluki Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai "pahlawan kesiangan".

Julukan ini diberikan di tengah sorotan aktivitas tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang dituding merusak lingkungan.

Jansen Previdea Kareth yang menjadi ketua aliansi itu menilai Bahlil juga punya tanggung jawab atas kerusakan lingkungan.

“Pak Bahlil selama ini diam saja, begitu viral baru bereaksi. Itu namanya pahlawan kesiangan,” kata Jansen, Jumat, (6/6/2025), dikutip dari Tribun Papua.

Menurut Jansen, aksi Bahlil membatasi operasi perusahaan sebagai bentuk pencitraan semata.

“Kerusakan sudah parah, baru sekarang tampil? Kami tak butuh drama, kami butuh tindakan nyata,” ucapnya.

Di samping itu, dia meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Bahlil dari jabatannya.

“Pak Presiden, ini waktunya bersikap. Copot Bahlil sebelum alam Papua benar-benar musnah."

Jansen dengan tegas mengatakan Raja Ampat bukan tempat eksploitasi tambang, melainkan tanah warisan yang harus dijaga.

Dia menyebut aktivitas pertambangn oleh PT Gag Nikel di Distrik Waigeo Barat telah merusak kawasan konservasi yang diakui dunia sebagai Global Geopark. Kawasan itu dijuluki surga bawah laut dan memiliki ribuan spesies unik.

“UNESCO saja mengakui keistimewaan laut kami, kenapa negara sendiri malah merusaknya?” kata dia mengungkapkan kekecewaannya,

Baca juga: WALHI Desak Pemerintah Lakukan Investigasi soal Sosok yang Minta dan Terbitkan IUP di Raja Ampat

“Kami bukan penonton di tanah sendiri. Hak kami diinjak-injak atas nama investasi."

Jansen mengkritik pedas keterlibatan perusahaan yang berlindung di balik nama BUMN atau BUMD, Dia mendesak seluruh aktivitas tambang segera dihentikan.

“Angkat kaki dari tanah kami! Jangan jadikan nama negara sebagai tameng untuk merusak Papua,” katanya.

Bahlil setop sementara aktivitas tambang PT Gag Nikel

Bahlil sudah menghentikan sementara kegiatan operasi PT Gag Nikel di Pulau Gag. Penghentian sementara dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat tentang dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

Menurut Bahlil, PT Gag Nikel adalah satu-satunya perusahaan yang saat ini berproduksi di wilayah tersebut.

Kontrak karya (KK) perusahaan anak usaha PT Antam Tbk itu terbit pada 2017 dan mulai beroperasi setahun kemudian setelah mengantongi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

Untuk memastikan seluruh prosedur dipatuhi, tim inspeksi Kementerian ESDM telah diturunkan ke lapangan.

"Izin pertambangan di Raja Ampat itu ada beberapa, mungkin ada lima. Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu, yaitu PT GAG," kata Bahlil di Jakarta, Kamis (5/6/2025), dikutip dari siaran pers.

Bahlil menyebut lokasi tambang tersebut tidak berada di destinasi pariwisata di Piaynemo, Raja Ampat, tetapi berada kurang lebih 30-40 kilometer  dari destinasi wisata.

Bahlil dikepung aktivis

Baca juga: Raja Ampat Bagian dari UNESCO Global Geopark dan Harus Dilindungi, Bahlil Diminta Tak Tutup Mata

Sabtu pagi, (7/6/2025), Bahlil dikepung para demonstran ketika di berada di area Bandara DEO Sorong, Papua Barat Daya.

Dikutip dari Tribun Sorong, para demonstran adalah aktivis penolak aktivitas tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Mereka tergabung dalam Koalisi Selamatkan Alam dan Manusia Papua.

Bahlil terpaksa keluar melalui pintu belakang bandara sekitar pukul 07.02 WIT. Tindakannya itu membuat para demonstran marah dan kecewa.

Demonstran menuding Bahlil melakukan penipuan karena dia hanya menyebut satu perusahaan tambang nikel, yaitu PT Gag Nikel. Padahal, di Raja Ampat terdapat empat perusahaan besar yang beroperasi.

Meski kedatangannya ditolak oleh para aktivis, Bahlil tetap melanjutkan perjalanannya ke Pulau Gag untuk meninjau tambang nikel. Dia menggunakan helikopter pada pukul 09.00 WIT untuk meninjau area tambang dan kawasan reklamasi.

(Tribunnews/Febri/Endrapta/Tribun Papua/Yulianus Magai/Tribun Sorong/Safwan)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pemuda Sebut Bahlil Pahlawan Kesiangan Raja Ampat, Minta Prabowo Buktikan Janji Berantas Pencuri

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan