Selasa, 19 Agustus 2025

Tahun Baru Islam 1447 H

Cuma 5 Kerbau Kiai Slamet yang Ikut Kirab Malam 1 Suro, Dimandikan Dulu dengan Air Kembang

Sebelum kirab, kelima kerbau dimandikan terlebih dahulu di Alun-alun Kidul Keraton Solo, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Jawa.

Penulis: Rifqah
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
MALAM 1 SURO - Salah Satu Pusaka dari Ndalem Ageng Puro Mangkunegaran Saat Kirab Pusaka Dalem Malam 1 Suro. Sebelum kirab, kelima kerbau dimandikan terlebih dahulu di Alun-alun Kidul Keraton Solo, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Jawa. 

TRIBUNNEWS.COM - Dari 17 Kerbau Kiai Slamet, hanya lima saja yang disiapkan untuk cucuk lampah atau pengiring terdepan pada kirab pusaka malam 1 suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2025) tengah malam nanti pukul 24.00 WIB.

Alasannya, jika semua kerbau dikeluarkan, dikhawatirkan menimbulkan kekacauan saat kirab nanti.

Sebelum kirab, kelima kerbau dimandikan terlebih dahulu di Alun-alun Kidul Keraton Solo.

Adapun, ritual memandikan kerbau itu merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Jawa.

Setelah selesai dimandikan, kerbau tersebut akan dikarantina terlebih dahulu sebelum bertemu dengan banyak masyarakat.

"Kerbau kan sukanya di kubangan kan kotor, lalu dimandikan. Habis dimandikan nanti dikarantina di tempat yang bersih. Karena akan berhubungan masyarakat," ujar KGPH Puger, adik Raja PB XIII, seusai menyaksikan prosesi pemandian, dilansir Kompas.com, Kamis.

"Ada lima yang dimandikan. Nanti yang kirab lima juga. Semua kan ada 17 (kerbau Kiai Slamet). Tapi yang dipakai lima aja. Kalau terlalu banyak kan kacau," jelas Puger.

Proses pemandian kerbau itu dilakukan dengan air bercampur bunga-bunga segar, seperti mawar, melati, dan kenanga.

Mandi air kembang itu bukan semata untuk ritual spiritual saja, tetapi juga untuk memberikan harum pada tubuh kerbau.

"Mandi bunga itu bukan masalah klenik. Bunga kan mengeluarkan bau harum. Jadi supaya kita kena haruman (bunga). Pada waktu itu kan bunga paling harum," jelas Puger.

Larangan bagi Penonton Kirab 

Acara tersebut terbuka untuk umum, menampilkan kerbau Kiai Slamet sebagai cucuk lampah atau pembuka barisan dalam iring-iringan.

Baca juga: Link Live Streaming Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2025 Keraton Yogyakarta, Kirab Mulai Pukul 23.00 WIB

Dalam momen sakral itu, ada beberapa ketentuan yang ditujukan untuk para penonton kirab.

Dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, melarang penonton mengenakan pakaian berwarna merah saat menonton kirab.

"Karena cucuk lampah terdepan itu mahesa (kerbau) Kiai Slamet, otomatis karena karakter kerbau tersebut, dihindari untuk pakaian warna merah atau warna yang mencolok," kata Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KPA H Dany Nur Adiningrat, Kamis.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak menyalakan lampu flash saat menonton kirab, demi menjaga suasana sakral dan menghindari kegaduhan yang bisa mengejutkan kerbau.

"Tidak boleh pakai flash karena akan membuat kerbau terkejut (kaget)," ujar dia.

Untuk jumlah kerbau yang akan diturunkan nanti, kata Dany, masih menunggu arahan dari Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII.

Dany mengatakan, selama pelaksanaan kirab, tim khusus akan ditugaskan untuk mengawal Kiai Slamet demi menjaga ketertiban dan keselamatan.

Adanya ketentuan-ketentuan itu karena kirab malam 1 Suro ini, ditegaskan Dany, bukan sekadar pawai pusaka, tetapi merupakan momen spiritual yang sarat makna kontemplatif. 

Maka dari itu, Dany berharap masyarakat dapat tertib dan tetap hening agar kesakralan kirab tetap terjaga.

"Kami berharap masyarakat menjaga ketertiban, menjaga keheningan, kesakralan karena kirab tersebut bukan semata-mata iring-iringan saja. Tetapi merupakan kontemplasi, kita berjalan dengan tapa bisu untuk introspeksi," ungkapnya.

Rute Kirab Malam 1 Suro

Berikut adalah rute Kirab Malam 1 Suro 2025 Pura Mangkunegaran dan Keraton Solo.

Mangkunegaran

  • Start dari Gerbang Utama Pura Mangkunegaran, di Jalan Ronggowarsito 
  • Menuju Jalan Kartini, lurus ke arah utara 
  • Belok ke kanan ke Jalan RM Said 
  • Lanjut ke Jalan Teuku Umar 
  • Masuk ke koridor Ngarsopuro (Jalan Diponegoro) dan Jalan Slamet Riyadi, penambahan rute baru untuk menjangkau masyarakat lebih luas 
  • Setelah itu, rombongan kembali untuk mengelilingi tembok Pura, lalu finish kembali di kompleks Pura Mangkunegaran (gerbang utama) 

Keraton Solo

  • Start dari dalam Keraton Kasunanan Surakarta
  • Menuju Jalan Jenderal Sudirman
  • Masuk ke Jalan Mayor Kusmanto
  • Lanjut ke Jalan Kapten Mulyadi
  • Diteruskan ke Jalan Veteran
  • Lalu ke Jalan Yos Sudarso
  • Berlanjut ke Jalan Slamet Riyadi
  • Putar balik ke arah Jalan Pakoe Boewono
  • Lewat Jalan Supit Urang
  • Finish kembali di kompleks Keraton Surakarta

(Tribunnews.com/Rifqah/Farrah) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan