Rabu, 20 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Joget di Sidang Tahunan Disorot Publik, Pimpinan DPR: Mereka Sudah Bekerja, Jangan Dibesar-besarkan

Joget di Sidang Tahunan Disorot Publik, Pimpinan DPR: Mereka Sudah Bekerja, Jangan Dibesar-besarkan

|
Youtube DPR RI
ANGGOTA DPR JOGET - Tangkapan layar momen beberapa anggota DPR RI joget dan ekspresi wajah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka usai Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Aksi joget para Wakil Rakyat itu menuai kritik sebagian masyrakat, terutama di tengah kondisi sosial ekonomi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Aksi sejumlah anggota DPR RI yang berjoget di kursi masing-masing usai Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI memicu sorotan tajam dari publik. Dalam forum kenegaraan yang semestinya berlangsung khidmat dan formal, ekspresi kegembiraan para wakil rakyat dianggap tidak pantas oleh sebagian masyarakat, terutama di tengah kondisi sosial ekonomi yang masih menantang.

Menanggapi kritik tersebut, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir meminta masyarakat untuk tidak melebih-lebihkan peristiwa tersebut.

Ia menegaskan bahwa momen joget terjadi setelah seluruh rangkaian sidang selesai, termasuk pidato dari Ketua DPR, Ketua MPR, dan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Tetapi substansinya yang penting pada saat rapat paripurna, inti daripada pidato kenegaraan itu semua berjalan dengan hikmat dan baik-baik saja,” ujar Adies Kadir di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (19/8/2025).

Baca juga:  Bukan Gaji, Ini Tunjangan DPR yang Meroket: Beras, Telur, Bensin, Rumah, Total Rp120 Juta

Sebelumnya, aksi joget para pejabat negara juga terjadi dalam momen kenegaraan lainnya, yakni saat upacara peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka. Kedua momen tersebut memicu perdebatan di media sosial, dengan sebagian publik menilai bahwa sikap para pejabat kurang mencerminkan empati terhadap kondisi rakyat.

Sorotan terhadap perilaku pejabat di ruang formal kenegaraan menunjukkan bahwa ekspektasi publik terhadap etika dan sensitivitas sosial semakin tinggi. Di era digital, gestur kecil bisa menjadi simbol besar—dan dalam kasus ini, joget di kursi parlemen menjadi metafora ketimpangan yang dirasakan rakyat.

Presiden Mengangguk, Wakil Presiden Terdiam

SIDANG TAHUNAN MPR - Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka usai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir dan pidato kenegaraan dalam rangka HIT ke-80 Kemerdekaan RI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SIDANG TAHUNAN MPR - Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka usai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir dan pidato kenegaraan dalam rangka HIT ke-80 Kemerdekaan RI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Momen joget sejumlah anggota DPR dan MPR terjadi saat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka masih berada di ruang sidang.

Usai pidato kenegaraan berdurasi sekitar satu jam, acara berlanjut dengan pertunjukan musik oleh Simfoni Praditya Wiratama dari Universitas Pertahanan. Lagu-lagu daerah seperti Gemu Fa Mi Re dan Sajojo menghidupkan suasana, memicu sejumlah anggota dewan untuk berjoget di kursi masing-masing.

Presiden Prabowo tampak mengangguk mengikuti irama lagu, sementara Wakil Presiden Gibran terlihat diam dan tidak ikut bergoyang. Ekspresi Gibran menjadi sorotan publik, dianggap mencerminkan rasa canggung di tengah suasana formal.

Baca juga: Mengintip Ruang Kerja Anggota DPR yang Diduga Menggunakan Uang CSR untuk Bangun Showroom & Restoran

Adies menilai bahwa ekspresi spontan tersebut tidak mengganggu jalannya sidang dan berlangsung di tempat masing-masing.

“Dan goyangnya juga tidak ke mana-mana, hanya berdiri di kursinya masing-masing saja,” tandasnya.

Ia juga menyebut bahwa semangat lagu-lagu daerah turut memengaruhi suasana.

“Ya mungkin saat itu lagu-lagunya cukup bersemangat membuat kawan-kawan yang kita lihat di depan terbawa emosinya dengan lagu tersebut,” katanya.

Kritik Publik Mengalir, Pimpinan DPR Membela

Meski sidang inti telah selesai, hiburan musik tersebut masih termasuk dalam rangkaian acara resmi Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI. Secara teknis, momen joget terjadi dalam konteks kenegaraan, bukan kegiatan pribadi. Justru karena statusnya sebagai bagian dari acara formal, kritik publik pun mengalir. Banyak yang menilai ekspresi tersebut tidak mencerminkan empati terhadap kondisi sosial masyarakat yang sedang menghadapi berbagai tantangan.

Adies yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu membela para anggota DPR dengan menyatakan bahwa mereka telah menjalankan tugasnya dengan baik, terutama selama masa reses.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan