Sabtu, 13 September 2025

Lokal Asri

Danau Kakaban, Keunikan Alam Indonesia yang jadi Rumah bagi Ubur-ubur Langka

Danau Kakaban menjadi bukti evolusi luar biasa dari alam Indonesia dengan adanya spesies ubur-ubur yang tidak menyengat.

|
Shutterstock/Subphoto.com
UBUR-UBUR DANAU KAKABAN - Danau Kakaban, wisata alam Indonesia yang terletak di Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di balik keindahannya, terdapat proses geologis yang membuat Danau Kakaban menyimpan banyak keunikan, salah satunya adalah ubur-ubur yang tidak menyengat 

TRIBUNNEWS.COM - Dari pegunungan tinggi hingga laut terdalam, Alam Indonesia menawarkan keunikan yang begitu beragam. Setiap jengkal tanah dan perairannya menyimpan cerita geologi, ekologi dan evolusi yang menakjubkan. 

Salah satu kisah yang mengundang decak kagum adalah sebuah danau purba yang menjadi rumah bagi ubur-ubur langka. Ubur-ubur yang biasanya ada di lautan, bisa dijumpai di danau ini. 

Ya, namanya adalah Danau Kakaban, bagian dari Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur yang masih masuk Kabupaten Berau. Danau Kakaban menjadi salah satu dari hanya dua danau di dunia yang menjadi rumah bagi ubur-ubur tidak menyengat. 

Mengutip dari Kompas.com, Danau Kakaban memiliki panjang 2,6 km, lebar 1,5 km dengan luas sekitar 390 hektar dan kedalaman maksimum berkisar 25 meter. Berkat keunikan dan kisah terbentuknya, danau ini pun telah dikenal hingga ke mancanegara. 

Destinasi Wisata Alam Indonesia yang Jadi Saksi Sejarah

Terletak di Pulau Kakaban, bentuk pulau beserta danau dari destinasi ini menyerupai angka sembilan dengan dominasi daratan karst berbukit kecil. 

Dilansir dari indonesia.go.id, Danau Kakaban terbentuk secara alami. Peneliti Geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Wahyoe Hantoro, menjelaskan proses pembentukannya bermula dari proses tarik-menarik antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi, yang lalu mendorong munculnya karang atol perlahan-lahan, sehingga terangkat setinggi 40-60 meter di atas permukaan laut. 

Proses bernama ‘uplifted reef as land’ ini diperkirakan terbentuk selama 1-2 juta tahun yang lalu. Akibatnya air laut yang berada di tengah atol pun terjebak dan tidak dapat keluar lagi. 

Dengan atol yang tertutup dan terpisah dari laut di sekitar Kakaban, air di cekungan ini menjadi payau karena tercampur dengan air hujan. 

Proses alamiah ini membuat Danau Kakaban seolah-olah dipeluk oleh daratan yang ada di sekelilingnya. Uniknya lagi, penamaan ‘Kakaban’ sendiri ternyata merupakan bahasa daerah setempat, yang artinya ‘pelukan’. 

Baca juga: Self-Healing ala MBTI: Kamu Cocoknya Menyatu dengan Alam Indonesia yang Seperti Apa?

Evolusi Luar Biasa di Alam Indonesia

Penyelam sedang bermain-main dengan ubur-ubur tanpa sengat di Danau Kakaban, Kabupaten Berau, Kaltim.
Penyelam sedang bermain-main dengan ubur-ubur tanpa sengat di Danau Kakaban, Kabupaten Berau, Kaltim. (Kontan)

Danau Kakaban menyimpan banyak keajaiban yang membuat para wisatawan domestik dan mancanegara penasaran. 

Hal ini tidak terlepas dari proses akibat aktivitas geologis, yang membuat sebagian laut terperangkap dan dipisahkan oleh daratan.

Ya, selain menawarkan keindahan alam, Danau Kakaban juga menjadi bukti evolusi luar biasa yang dialami oleh makhluk-makhluk di dalam danau. Salah satunya yang paling terkenal adalah ubur-ubur tidak menyengat. 

Peneliti terumbu karang LIPI Suharsono menjelaskan karena ketiadaan predator alami di danau ini, ubur-ubur di dalamnya secara bertahap kehilangan sengatannya. 

Inilah yang membuat Kakaban makin istimewa sebagai destinasi wisata alam Indonesia. Bagaimana tidak? Kamu bisa memiliki pengalaman langka untuk bisa berenang bersama ubur-ubur tanpa takut tersengat. 

Secara total, Danau Kakaban menjadi tempat tinggal untuk empat jenis ubur-ubur, yang semuanya tidak menyengat, yakni Aurelia aurita, Tripedalia cystophora, Mastigias papua, dan Cassiopeia ornata.

Empat jenis ubur-ubur ini memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Aurelia aurita berbentuk seperti piring transparan, dengan ukuran 15-40 sentimeter.

Sementara Mastigias Papua seperti payung dengan ukuran lebih kecil, yakni 1-20 sentimeter. Cassiopeia ornata juga unik, dengan bentuk dan ukuran hampir serupa Mastigias papua, ubur-ubur ini banyak terlihat di dasar danau dalam posisi terbalik. 

Terakhir, Tripedalias Cystophora, yang paling kecil dari ubur-ubur lainnya di danau ini. Warnanya transparan dan kubahnya juga hanya sekitar satu sentimeter dengan tentakel kecil memanjang. 

Selain ubur-ubur langka yang tak menyengat, Danau Kakaban juga memiliki beberapa biota laut yang unik, mulai dari spesies alga, spons, cacing tabung, kerang setangkup, udang, anemon laut, teripang, ular laut, ikan kardinal dan ikan gobi. 

Baca juga: Wajib Kamu Eksplor! 5 Destinasi Alam Indonesia Ini Berikan Pengalaman Unik

Etika Mengunjungi Danau Kakaban

Kekayaan biologis, keanekaragaman hayati dan keajaiban geologis yang ditawarkan oleh Danau Kakaban membuatnya bisa menjadi destinasi yang sangat cocok untuk dikunjungi.

Namun, pada pertengahan tahun 2024 kemarin, Danau Kakaban harus menjalani proses pemulihan karena beberapa masalah. Salah satunya terjadi pada keempat spesies ubur-ubur yang ada di dalamnya, keberadaannya disebut sempat menghilang. 

Namun setelah ditutup hampir dua tahun untuk pemulihan ekosistem Danau Kakaban, objek wisata ini kembali dibuka pada awal tahun 2025 kemarin. Upaya pemulihan pun masih berlangsung hingga sekarang, yang membuat jumlah pengunjung kini dibatasi dengan aturan yang lebih ketat. 

Pihak pengelola Danau Kakaban dan pemerintah setempat pun mengajak para wisatawan, baik domestik atau mancanegara, untuk sama-sama menjaga kelestarian destinasi alam Indonesia ini. 

Maka itu, mengutip situs Visit Berau, jika berniat mengunjungi Danau Kakaban, bisa catat dulu beberapa aturan di bawah ini:

  • Dilarang menggunakan sunblock atau krim apapun, karena terdapat zat kimia yang bisa mencemari danau dan bisa membunuh ubur-ubur. 
  • Tidak menggunakan alat bantu renang seperti kaki katak, karena bahannya bisa melukai ubur-ubur. 
  • Tidak boleh memegang atau mengangkat ubur-ubur keluar dari air.
  • Tidak boleh melompat atau masuk ke danau secara tiba-tiba, karena bisa mengenai ubur-ubur. 
  • Jangan meninggalkan sampah di mana pun.

Untuk kamu atau temanmu yang ingin liburan ke sana, ikuti aturan yang ada ya! Ingat, wisata yang bertanggung jawab sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim, over-tourism dan eksploitasi sumber daya alam. 

Dimulai dari aksi yang penuh tanggung jawab, kamu pun bisa berkontribusi dalam mewujudkan pelestarian alam Indonesia.

Melalui inisiatif Lokal Asri, Tribunnews dan Tribun Network mengajak kamu untuk mulai menjadikan eksplorasi alam Indonesia sebagai bentuk pelestarian alam menuju keberlanjutan. 

Kamu juga bisa baca artikel lainnya tentang keindahan alam Indonesia, destinasi wisata, budaya dan keberlanjutan dari Lokal Asri dengan mengklik tautan ini.

Baca juga: 5 Etika Berwisata di Alam Indonesia yang Perlu Kamu Tahu

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan