Gempa Hari Ini
Analisis Gempa M 6,9 di Maluku Tenggara Hari Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Analisis gempa tektonik magnitudo 6,9 di Maluku Tenggara Barat, Maluku dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Analisis gempa tektonik magnitudo 6,9 di Maluku Tenggara Barat, Maluku dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gempa tektonik M 6,9 mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku hari ini, Senin (14/7/2025) pukul 12:49 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG. Daryono mengungkapkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,7.
Episenter gempabumi Maluku Tenggara terletak pada koordinat 6,27° LS; 131,33° BT.
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 169 Km arah Barat Daya, Maluku Tenggara, Maluku pada kedalaman 98 km.
Penyebab Gempa M 6.9 Maluku Tenggara
Dari hasil analisa BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Banda (intraplate).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ).
Dampak Gempa M 6.9 Maluku Tenggara
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Dobo dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Sementara daerah Banda dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Besok, 15 Juli 2025, BMKG: Siang Hari Hujan Ringan
Terjadi Gempa Susulan:
Berdasarkan monitoring BMKG hingga pukul 13.10 WIB, hasil belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Namun masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Selain itu masyarakat diminta untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).
Telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.