Ijazah Jokowi
Abraham Samad Sebut Banyak Pihak Bahas Ijazah Jokowi, tapi Dirinya yang Ditarget: Mau Kriminalisasi?
Abraham Samad menduga, namanya terseret dalam kasus ijazah palsu Jokowi karena podcast miliknya pernah beberapa kali membahas tentang ijazah Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, merasa heran kenapa dirinya diseret-seret dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Nama Abraham Samad muncul dari keterangan beberapa rekannya, termasuk Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadhillah.
Ada 12 nama terlapor pada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, termasuk Abraham Samad, beserta Rismon Sianipar, Roy Suryo, Dokter Tifa, dan kawan-kawan.
Eks ketua KPK itu diketahui pernah dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi terkait kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, tetapi tidak hadir.
Abraham Samad menduga, namanya terseret dalam kasus ini karena dalam podcast miliknya, yakni Abraham Samad SPEAK UP, pernah beberapa kali membahas tentang ijazah Jokowi.
Namun, menurutnya, bukan hanya dia yang membahas kasus ijazah Jokowi tersebut, tapi banyak pihak juga yang membicarakannya.
"Konten kita tidak khusus masalah Jokowi, Abraham Samad SPEAK UP macam-macam di situ konten, bahas sosial sosial, politik, hukum, anti korupsi, dan lain-lain sebagainya," jelasnya, dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews.com, dikutip pada Selasa (22/7/2025).
"Kita tidak pernah fokus terhadap kasus ijazah Jokowi. Tapi memang kita pernah muat juga berita tentang kasus ijazah Pak Jokowi dan kalau begitu kan banyak yang memuat, podcast lain," ucapnya.
Sehingga, Abraham Samad pun mempertanyakan, kenapa dia saja yang ditarget polisi, padahal yang lain juga memuat konten-konten soal ijazah Jokowi itu.
Menurutnya, hal tersebut aneh dan menduga adanya upaya kriminalisasi dalam perkara ini.
"Pertanyaannya kalau semua yang muat, kenapa hanya beberapa orang yang dipanggil. Kan aneh, itu sama saja mau menarget orang, mau mengkriminalisasi. Harusnya kan hukum itu equality before the law ya, semua sama orang kedudukannya di hadapan hukum," tuturnya.
Baca juga: Wakil Ketua Umum Projo Ditanya Soal Abraham Samad Saat Diperiksa Penyidik di Kasus Ijazah Jokowi
Abraham Samad pun meminta agar jangan ada kriminalisasi dalam hal ini, karena dia merasa hanya dirinya yang ditargetkan oleh polisi.
"Jangan ada diskriminasi, jangan ada cuma segelintir Youtuber saja yang dipanggil, terus yang lainnya nggak dipanggil, padahal sama-sama memuat. Itu kan pertanyaan, ada apa nih polisi? Apa memang sengaja mau menarget saya? Mengkriminalisasi saya?" ungkapnya.
Kendati demikian, Abraham Samad mengaku tetap santai menghadapinya.
Apabila nantinya dipanggil, dia juga siap memenuhi panggilan tersebut demi membuat kasus terang benderang.
"Kita santai aja menghadapi ini, biasa-biasa aja gitu. Kita sebagai warga negara, kalau misalnya kita dipanggil, terus saya lihat panggilannya itu memang bertujuan untuk membuat terang perkara ini, membuat jelas perkara ini, maka saya akan hadir memberikan keterangan supaya perkara ini menjadi jelas dan terang," tegasnya.
Abraham Samad mengatakan, jika pada akhirnya memang ada upaya mengkriminalisasi dirinya maupun podcaster yang lain, maka dia menegaskan akan melawannya karena hal itu merupakan politisasi hukum.
"Ya, saya lagi pikirkan kalau ini misalnya hanya mentarget saya, menyasar saya dan beberapa Youtuber serta Podcaster yang lain, saya akan melawan, saya akan mempersoalkan karena ini nggak boleh begitu caranya."
"Itu kan namanya hukum yang dipolitisasi, hukum yang menarget ya, hukum yang hanya ingin mengkriminalisasi orang-orang tertentu," ujarnya.
Abraham Samad juga mengakui, hingga saat ini belum menerima surat apapun, termasuk surat panggilan pemeriksaan terkait kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.
Adapun 12 nama terlapor yang diungkap masuk dalam SPDP ke Kejati DKJ antara lain sebagai berikut:
- Eggi Sudjana
- Rizal Fadillah
- Kurnia Tri Royani
- Rustam Effendi
- Damai Hari Lubis
- Roy Suryo
- Rismon Sianipar
- Tifauzia Tyassuma
- Abraham Samad
- Mikhael Sinaga
- Nurdian Susilo
- Aldo Husein
Abraham Samad Kaget
Abraham Samad sebelumnya mengaku kaget dan heran mendengar namanya terseret dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi tersebut.
Padahal, selama ini tidak pernah bersinggungan dengan polemik ijazah Jokowi.
Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu juga mengaku sedang berada di Brisbane Australia, saat mendengar kabar tersebut.
"Saya belum tahu-menahu, heran juga saya karena saya tidak ada hubungannya dengan kasus Ijazah Jokowi, kalaupun saya dipanggil itu sama saja dengan kriminalisasi," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (17/7/2025).
Abraham Samad kemudian menyinggung perbincangannya di dalam podcast.
Dia mengatakan, tidak boleh juga nama seseorang dijadikan terlapor karena terlapor tersebut berbicara dalam sebuah siniar (podcast).
"Kalau itu berdasarkan podcast, berarti terjadi pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat," kata doktor hukum lulusan Universitas Hasanuddin itu.
Sekilas Tentang Abraham Samad
Abraham Samad merupakan seorang aktivis sekaligus pengacara dan advokat yang lantang menyuarakan gerakan anti korupsi.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua KPK periode 2011 hingga 2015 dan juga penggagas berdirinya sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi.
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan pada 27 November 1966 tersebut pernah mengenyam pendidikan S1 di Universitas Hasanuddin Makassar.
Di sana, dia memperoleh gelar Sarjana Hukum saat menginjak usia 26 tahun.
Masih di kampus yang sama, Abraham Samad melanjutkan studi S2 dan S3 di bidang hukum.
Setelah lulus kuliah, Abraham Samad mengawali karier sebagai advokat pada 1995 dan mendirikan sebuah LSM ACC Sulawesi.
LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Sulawesi Selatan.
Abraham Samad juga pernah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Komisi Yudisial (KY).
Namun, semuanya gagal hingga Abraham Samad memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK sampai tiga kali, hingga akhirnya berhasil.
Saat menjabat sebagai ketua KPK, Abraham Samad pernah mengungkap kasus korupsi dari elite Partai Demokrat, seperti Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, yang merupakan orang dekat dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(Tribunnews.com/Rifqah/Reynas/David)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.