Senin, 29 September 2025

Ijazah Jokowi

AHY Sebut Fitnah Besar, Jubir Demokrat: Ada yang Hendak Adu Domba Jokowi dengan SBY

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah partainya terkait dengan polemik ijazah palsu Jokowi.

|
Penulis: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
ANGGAP FITNAH - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2025) lalu. AHY kemarin membantah pihaknya dan menilai fitnah terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membantah partainya terkait dengan polemik ijazah palsu Jokowi.

“Fitnah besar itu,” kata AHY.

Hal ini disampaikan AHY di sela-sela kunjungan kerja Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan ke Desa Golong, Narmada, Lombok Barat, Minggu (27/7/2025) seperti dikutip dari video Kompas.TV.

Dugaan 'clue biru' aktor di balik  kasus ijazah Jokowi palsu diungkap Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan.

“Sudah melihat tampilan saya berbaju warna apa, mencari, berpikir sendiri, siapa kira-kira dalangnya. Mungkin itu clue yang bisa saya sampaikan,” kata Ade di Kompas Petang, Jumat (25/7/2025).

Penjelasan Demokrat

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menuturkan tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar.

Fitnah merupakan tindakan menyebarkan perkataan bohong atau tuduhan tanpa bukti dengan tujuan merusak reputasi, memecah belah, atau menimbulkan konflik.

Istilah “partai biru” yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik partainya.

"Saudara Roy Suryo yang beropini terkait "dugaan ijazah palsu" bukan lagi bagian dari Partai Demokrat. Ia telah mengundurkan diri sejak tahun 2019. Keputusan tersebut diterima karena adanya perbedaan pandangan yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan partai," kata Herzaky, Minggu (27/7/2025) seperti dilansir Tribunnews.com.

Herzaky menegaskan hubungan antara keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Joko Widodo (Jokowi) sangat baik dan penuh saling hormat.

Bahkan dikatakannya, putra sulung Bapak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Wapres RI, dan Kaesang, Ketum Umum PSI, menghadiri Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY yang kebetulan sedang merawat ayahnya, telah mengutus Sekjen Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep.

Wakil Presiden Gibran bahkan menjenguk langsung SBY di RSPAD Jakarta saat beliau kemarin dirawat.

"Hubungan ini mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga, dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi," tutur pria lulusan S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga itu.

Masih kata Herzaky pihaknya mencermati adanya pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh dengan memanfaatkan isu ini untuk mengadu domba antara SBY dan Jokowi.

Adu domba adalah tindakan yang bertujuan untuk memecah belah hubungan antara dua pihak yang awalnya sepaham, biasanya dengan menyebarkan informasi atau perkataan secara tidak langsung agar terjadi perselisihan atau konflik.

"Tindakan seperti ini sangat tidak etis, berpotensi merusak ruang publik, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat," tegasnya.

Tuduhan bahwa ijazah Jokowi palsu telah memicu proses hukum yang cukup panjang dan melibatkan berbagai pihak.

Penjelasan Jokowi

Sebelumnya Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa ada tokoh besar di balik Roy Suryo dalam kasus tudingan ijazah palsu.

"Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya memang ada orang besar, ada yang membackup. Semua sudah tahulah," ujar Jokowi ditemui di kediamannya, pada Jumat (25/7/2025).

Jokowi menyebut ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut.

"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun permakzulan," kata Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah.

Menurutnya, serangkaian isu yang menyerang dirinya dan keluarga berkaitan erat dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan politik.

"Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu aja," jelas Jokowi, tanpa menyebutkan nama.

Jokowi juga menyebut bahwa keterlibatan elite politik dalam dinamika ini bukan lagi menjadi rahasia.

"Ya semua sudah tahulah," ujarnya.

Roy Suryo dan Ali Ngabalin

Jauh sebelum itu pada bulan Juni lalu Mantan Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin sempat menuding Roy Suryo menerima dana besar di balik kasus ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko widodo.

Dalam tayangan Kompas Petang 5 Juni 2025, Roy Suryo pun membantah tudingan tersebut.

"Pak Ngabalin ini mumpung hari yang baik, saya ketuk hati Anda, bersedia bersaksi di bawah Al-Quran bahwa tuduhan Anda saya menerima dana besar itu benar atau tidak. Saya berani bersumpah di bawah Al-Quran bahwa itu tidak benar sama sekali," ujar Roy Suryo di Jakarta, pada Kamis (5/6/2025).

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan