Senin, 29 September 2025

Kasus Ijazah Palsu

Hadiri Reuni UGM dan Temui Jokowi, Mulyono Diklaim Bukan Alumni UGM, Taufiq: Dia Calo Tiket

Seorang pengacara di Solo mengklaim Mulyono yang menghadiri acara reuni Fakultas Kehutanan UGM bukanlah lulusan UGM.

|
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
REUNI- Joko Widodo dan Mulyono saat menghadiri reuni alumni Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Taufiq, seorang pengacara asal Kota Solo, Jawa Tengah, mengklaim seorang pria bernama Mulyono yang menghadiri acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu, (27/7/2025), bukanlah alumni atau lulusan UGM.

Dalam acara reuni angkatan 1980 tersebut Mulyono sempat bertemu dengan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang diterpa kasus dugaan ijazah palsu.

Menurut Taufiq yang pernah menggugat keaslian ijazah Jokowi itu, Mulyono sebenarnya adalah seorang calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.

Klaim itu disampaikan Taufiq lewat video yang diunggah di kanal YouTube Muhammad Taufiq & Partners Law Firm, Minggu malam, (28/7/2025).

Ketika dihubungi Tribun Solo, Taufiq mengaku telah melakukan penyelidikan ke Terminal Tirtonadi guna mendalami sosok Mulyono.

"Saya sudah investigasi, menghubungi pentolan Terminal Tirtonadi. Singkat kata, yang bersangkutan namanya Wakidi, bukan Mulyono. Dia itu calo tiket," kata Taufiq yang dalam YouTube itu didampingi Andhika, rekannya yang sesama pengacara.

Taufiq menyebut kawan Jokowi lainnya yang bernama Bambang Saptono juga bukan lulusan UGM.

"Saya kenal sama Bambang karena dia pernah jual tanah ke saya. Dia bukan alumni UGM, dia lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS (Universitas Sebelas Maret)," kata Taufiq.

MUHAMMAD TAUFIQ - Penggugat ijazah Jokowi, Muhammad Taufiq, saat wawancara eksklusif yang ditayangkan di YouTube Tribun Solo, Selasa (22/4/2025).
MUHAMMAD TAUFIQ - Penggugat ijazah Jokowi, Muhammad Taufiq, saat wawancara eksklusif yang ditayangkan di YouTube Tribun Solo, Selasa (22/4/2025). (Tangkapan layar dari YouTube Tribun Solo)

Pernyataan Mulyono

Mulyono mengaku sebagai teman Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.

Nomor mahasiswa milik Mulyono saat itu adalah 1684. Saat ini dia mengklaim bekerja di bidang swasta di sektor kehutanan.

Baca juga: Berlarutnya Kasus Ijazah Jokowi, Kini Merembet Jadi Isu Politik, Demokrat Terseret

Pria asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu lulus dari UGM pada 1987, lebih belakangan daripada Jokowi yang disebut lulus tahun 1985. 

Mulyono mengklaim saat itu tidak ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM

"Dulu tidak ada jurusan. Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya saya ambil bidang ekonomi manajemen."

"Jadi tidak ada jurusan. Fakultas Kehutanan. Saya tegaskan tidak ada jurusan," kata Mulyono, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (27/7/2025).

Ditanya apakah ada jurusan Teknologi Kayu, Mulyono mengaku tidak tahu menahu soal itu.

"'Saat skripsinya ngambil apa? Terus kuliahnya kebanyakan bobot mata kuliah ngambil bidang apa?' Ada ekonomi manajemen, ada teknologi hasil hutan, ada silvikultur," ujarnya.

"Pokoknya tidak ada jurusan, cuma bidang studinya. Setahu saya Teknologi Hasil Hutan. Saya nggak tahu karena itu kan kampus ya, saya kan tidak banyak ke situ," tuturnya.

Mulyono mengakui Jokowi lebih dulu lulus dari UGM dibanding dia karena nilai Jokowi lebih bagus. Dia mengaku baru lulus tahun 1987.

"Kalau sama dia (Jokowi), dia selalu ingat. Sebelum menjadi pejabat pun menyapa," sambungnya.

Mengenai ijazah Jokowi yang diduga palsu, Mulyono juga tidak terlalu ingin ikut campur. Menurutnya, ijazah adalah urusan pribadi masing-masing.

Mulyono turut bertemu Jokowi dalam acara reuni. Pertemuan itu memunculkan tawa dari para peserta lantaran Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi.

Baca juga: Herzaky: Fitnah Terhadap Demokrat soal Ijazah Jokowi Adalah Upaya Adu Domba 

Jokowi memilih hanya tersenyum dan melontarkan gurauan.

“Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum, ya tambah lagi Mas Mulyono,” ujar Jokowi disambut gelak tawa para peserta reuni.

Sosok Muhammad Taufiq

Muhammad Taufiq adalah seorang pengacara yang menggugat keaslian ijazah Jokowi ke Pengadilan Negeri Solo.

Gugatan itu dimasukkan tanggal 14 April 2025. Namun, gugatan ini akhirnya digugurkan oleh PN Surakarta tanggal 10 Juli 2025.

Dalam putusan sela perkara dengan nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt itu, Majelis Hakim menyatakan bahwa PN Solo tidak berwenang memeriksa perkara tersebut.

Taufiq adalah lulusan program Doktor Ilmu Hukum dari UNS dan pernah menjadi Ketua DPC PERADI Surakarta periode 2007–2011.

Rekam jejak akademiknya juga mencatat keikutsertaannya dalam program Corporate Governance di Jepang pada tahun 2008 dan kursus hukum lingkungan di Beijing serta Shanghai pada 2009.

Taufiq dikenal sebagai sosok yang aktif dalam advokasi kasus-kasus struktural.

Ia pernah tampil dalam acara Kick Andy pada Februari 2010 dengan topik “Peradilan Sesat”, yang membahas berbagai ketimpangan dalam sistem hukum Indonesia.

Tak hanya sebagai praktisi hukum, Taufiq juga menulis beberapa buku kritis tentang hukum dan keadilan, di antaranya Terorisme Dalam Demokrasi (2004), Moralitas Penegak Hukum dan Advokat Profesi “Sampah” (2007), dan Small Claim Court: Berperkara di Pengadilan Tanpa Pengacara (2021).

Taufiq juga dikenal sebagai orang di balik Muhammad Taufiq & Partners Law Firm atau MT & P, salah satu firma hukum terkenal di Solo. Dalam firma itu Taufiq menjabat sebagai managing partner.

Menurut laman resmisnya, firma itu berpengalaman menyediakan jasa hukum untuk berbagai macam institusi bisnis dan perusahaan multinasional.

Firma itu berdiri pada tahun 1993 dan mendapat pengakuan resmi pada tahun 2003. Saat ini MT & P berkantor di Gedung Abdul Djalil, Jl. Monginsidi No. 52 Banjarsari, Solo.

(Tribunnews/Febri/Rakli/Tribun Solo/Aji Bramastra/Tribunnewsmaker/Ninda Iswara)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mulyono, Teman Jokowi di Reuni UGM, Disebut Calo Tiket di Terminal Tirtonadi Solo

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan