Jumat, 8 Agustus 2025

Menteri PPPA Sebut Gadget Jadi Sumber Kekerasan pada Anak, Ini Alasannya

Penggunaan gadget pada anak perlu diawasi oleh orang tua. Menteri PPPA Arifah Fauzi sebut ada 3 faktor penyebab anak mengalami kekerasan.

Tribunnews.com/ Rina Ayu
BATASI GADGET PADA ANAK . Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyatakan, gadget menjadi sumber kekerasan pada anak. Penggunaan gadget pada anak perlu diawasi oleh orang tua. Hal itu disampaikan saat ditemui di kantor KemenPPPA, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2026) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut, gadget menjadi sumber kekerasan pada anak.

Penggunaan gadget pada anak perlu diawasi oleh orang tua. Ia memaparkan, ada 3 faktor penyebab anak mengalami kekerasan.

Pertama faktor ekonomi, kedua faktor pola asuh, ketiga gadget atau gawai, serta terakhir adalah lingkungan.

Baca juga: Risiko Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja Dimulai dari Kecanduan Gadget

“Penyebab ketiga kekerasan pada anak adalah gadget. Hampir semua kekerasan yang dialami oleh anak dan yang dilakukan oleh anak-anak itu bersumbernya dari gadget,” kata dia saat ditemui di kantor PPPA, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Arifah pun meminta orang tua untuk selalu mengawasi penggunaan gadget pada anak.

Sekalipun memiliki dampak positif, gadget juga menimbulkan bahaya pada anak.

“Bahaya gadget mengintai anak- anak kita. Teknologi digital ini satu sisi memang sangat baik tetapi satu sisi bila tidak bisa mengawasi anak-anak maka akan ada dampak negatif,” tegas dia.

Ia mencontohkan, saat anak menonton konten asusila maka dengan rasa ingin tahu yang besar maka bisa dipraktikkan.

Kondisi ini memicu kekerasan seksual pada anak.

Kemudian, konten-konten kekerasan juga kerap kali ditiru. Anak belum bisa mengetahui batasan fiksi dan nyata.

Serta bullying terjadi karena pengaruh konten digital.

Lebih lanjut dampak kesehatan makin nyata terjadi karena kecanduan gadget. Anak bisa mengalami gangguan kesehatan mental hingga gangguan penglihatan.

“Gadget ini menjadi salah satu penyebab semakin tingginya kasus kekerasan yang dialami anak maupun yang dilakukan oleh anak-anak. Pemerintah tidak bisa sendiri, semua harus berkolaborasi termasuk partisipasi masyarakat untuk mencegah kasus kekerasan,” urai dia.

Merujuk survei KemenPPPA yaitu survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja di Indonesia 1 dari 2 anak di Indonesia artinya 50 persen anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan kekerasan terbanyak adalah kekerasan emosional, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan